Pada akhir pekan kemarin, Hari Raya Pemuda 2025 diselenggarakan sebagai bagian dari kampanye nasional yang bertema “Hari Raya Pemuda.” Gerakan ini menjadi titik temu bagi semangat, keresahan, dan aspirasi kaum muda di Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Acara ini berlangsung selama satu hari dengan berbagai kegiatan yang menggabungkan refleksi, aksi, dan aspirasi anak muda. Salah satu sorotan utama adalah upaya untuk menafsirkan ulang makna Sumpah Pemuda sebagai fondasi persatuan generasi muda saat ini.
Menurut Dhanu Riza, Chief Content Officer infipop, Hari Raya Pemuda 2025 menandai awal dari rangkaian menuju 100 tahun Sumpah Pemuda pada tahun 2028. Menurutnya, penting bagi generasi muda untuk memiliki problem bersama yang disepakati dan narasi yang bisa menyatukan mereka dalam menghadapi tantangan tersebut.
Di tengah keterhubungan yang tinggi, generasi muda sering kali merasa terfragmentasi. Meskipun dibekali dengan energi untuk berkarya dan bersuara, mereka sering kali berjalan sendiri tanpa adanya dukungan narasi bersama yang jelas.
Kondisi inilah yang melatarbelakangi Hari Raya Pemuda 2025, yang melaksanakan tiga sesi utama untuk memberikan kejelasan arah bagi generasi muda saat ini. Setiap sesi dirancang agar dapat saling terhubung dan berkolaborasi dalam komunitas yang lebih besar.
Rangkaian Kegiatan Dalam Hari Raya Pemuda 2025
Acara dibagi menjadi tiga sesi utama, yang pertama adalah talkshow berjudul “Gosipin Isu Masa Kini.” Sesi ini membahas bagaimana komunitas lintas isu dapat terhubung dan berkolaborasi untuk menjaga semangat kolektif di antara mereka.
Dalam talkshow ini, sejumlah tokoh menghadirkan perspektif mereka tentang hubungan antar-komunitas. Beberapa di antaranya adalah Florida Andriana dari ThinkPolicy dan Vikra Ijas dari Kitabisa, yang berbagi pengalaman terkait kolaborasi sosial.
Sesi kedua bertajuk “Saat Viral Jadi Awal dari Perubahan.” Melalui sesi ini, peserta berdiskusi tentang bagaimana fenomena viral dapat menjadi alat untuk memperjuangkan isu-isu sosial yang dihadapi generasi muda saat ini.
Di sini, Atha Rasyadi dari Greenpeace Indonesia dan Riel Tasmaya dari Indozone Media menjadi pembicara kunci. Mereka membahas bagaimana memanfaatkan platform digital untuk aktivisme dan isu-isu hak asasi manusia.
Ketiga, terdapat unconference yang disebut “Meja Diskusi Perjuangan Orang Muda.” Forum terbuka ini merumuskan kolaborasi lintas komunitas serta berbagi strategi untuk menghadapi tantangan bersama.
Peran Kreativitas dan Kolaborasi di Tengah Tantangan Zaman
Tidak hanya diskusi dan talkshow, Hari Raya Pemuda juga menghadirkan koleksi arsip karya komunitas yang memperlihatkan kreativitas anak muda. Kegiatan ini bertujuan memberikan ruang ekspresi bagi mereka untuk menunjukkan bakat dan inovasi yang dimiliki.
Acara ini juga mengadakan berbagai kegiatan seperti games dan karaoke night, yang membantu peserta untuk terhubung secara lebih santai. Sesi networking pun menjadi kesempatan berharga bagi anak muda untuk bertukar gagasan dan membangun relasi.
Koleksi fesyen dari berbagai komunitas juga menjadi bagian penting dalam acara. Melalui mode, para peserta bisa mengekspresikan identitas dan pandangan mereka tentang isu-isu sosial yang relevan saat ini.
Peran kreativitas dalam acara ini menunjukkan bahwa anak muda tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga produsen budaya. Mereka memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan sosial melalui platform yang ada.
Hari Raya Pemuda 2025 memberikan angin segar bagi anak muda untuk bergerak bersama. Dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi, diharapkan mereka dapat mengatasi tantangan yang menemui mereka di masa depan.
Membangun Masa Depan Melalui Kesadaran Kolektif
Sebuah harapan besar tampak dalam mata para peserta yang terlibat di Hari Raya Pemuda 2025. Mereka adalah generasi yang siap untuk membawa perubahan dan menyuarakan aspirasi mereka dengan lebih lantang.
Kesadaran kolektif ini penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya memiliki mimpi tetapi juga kemampuan untuk mewujudkannya. Melalui berbagai kolaborasi, mereka dapat menciptakan dampak yang lebih luas.
Penting bagi generasi muda untuk terus beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang ada. Dengan cara ini, mereka bisa menjadi agen perubahan yang memberi kontribusi positif kepada masyarakat.
Hari Raya Pemuda menjadi panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan potensi mereka. Melalui keberanian dan kreativitas, mereka tidak hanya akan menjadi bagian dari sejarah tetapi juga pembentuk masa depan yang lebih baik.
Generasi ini belajar dari pengalaman dan perjalanan sejarah para pendahulu mereka. Dengan mengingat nilai Sumpah Pemuda, mereka diarahkan untuk berjuang bersama demi sebuah cita-cita bersama yang lebih besar.











