Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjalankan misi penting melalui kolaborasi dengan Australian Defence Force (ADF), terfokus pada penyediaan air bersih untuk masyarakat terdamak bencana alam. Dalam rangka program Field Training Exercise (FTX) Bhakti Kanyini Ausindo 2025, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tanggap darurat.
Latihan ini diselenggarakan di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, di mana kondisi alam yang menantang memberikan simulasi realistis untuk para prajurit. Kehadiran teknologi modern dalam penyaringan air membuat proses ini lebih efisien dan efektif.
Di bawah sinar matahari yang terik, prajurit TNI dan personel ADF bekerja sama untuk menyiapkan peralatan penjernihan air. Dengan menggunakan teknologi reverse osmosis (RO), air keruh dari sungai berhasil diolah menjadi layak konsumsi untuk masyarakat setempat.
Simulasi Penanganan Bencana Alam dan Penyediaan Air Bersih
Kegiatan penjernihan air ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim dalam situasi darurat. Menurut Letnan Dua Czi Daniel Andika Putra Sidauruk, prajurit TNI, proses ini mencerminkan kondisi nyata yang mungkin terjadi saat bencana alam.
“Kegiatan ini dilakukan di daerah Panggarangan untuk memastikan masyarakat dapat mengakses air bersih saat terjadi bencana,” jelas Daniel. Proses dimulai dengan pengambilan air dari sungai, yang kemudian diolah melalui serangkaian tahapan filtrasi.
Setelah diambil, air yang keruh diendapkan dan disaring menggunakan lapisan pasir, arang, dan kapas. Jika diperlukan, kaporit ditambahkan untuk meningkatkan kualitas air tersebut sebelum diuji lebih lanjut.
Teknologi Modern dalam Penyaringan Air
Salah satu keunggulan dari teknologi RO yang digunakan adalah kemampuannya dalam memproduksi 200 hingga 250 liter air bersih per jam. Sumber tenaga yang digunakan adalah solar, yang membuat alat ini sangat efisien untuk digunakan di lapangan.
Teknologi ini juga memungkinkan pengaturan otomatis, sehingga dapat menyesuaikan jenis air yang diolah. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri, terutama dalam situasi darurat.
“Kami dapat dengan cepat beralih dari pengolahan air tawar ke air laut hanya dengan menekan tombol pengaturan,” ungkap Daniel. Kemudahan ini memastikan respons cepat dalam menghadapi tantangan di lapangan.
Pentingnya Kerjasama Internasional dalam Penanggulangan Bencana
Kerja sama antara TNI dan ADF bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral dalam konteks kemanusiaan. Latihan ini mencerminkan komitmen kedua angkatan bersenjata dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.
“Latihan semacam ini sangat penting untuk meningkatkan kerja sama dan transfer pengetahuan antara kedua negara,” ujar salah satu pelatih dalam kegiatan tersebut. Ini merupakan kesempatan untuk belajar dan berbagi pengalaman yang sangat berharga.
Penyediaan air bersih adalah salah satu aspek krusial dalam penanggulangan bencana. Melalui kolaborasi ini, diharapkan masyarakat yang terdampak dapat kembali beraktivitas dengan cepat setelah bencana.











