Pemerintah Indonesia sedang dalam proses pengembangan regulasi terbaru yang berfokus pada peningkatan keselamatan menggunakan fitur-fitur modern di kendaraan angkutan barang, khususnya truk. Hal ini merupakan langkah penting untuk memperbaiki standar keselamatan di sektor transportasi darat yang selama ini masih dianggap kurang memadai.
Yusuf Nugroho, yang menjabat sebagai Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan di Kementerian Perhubungan, mengungkapkan bahwa banyak fitur keselamatan saat ini masih bersifat opsional bagi pabrikan. Namun, dalam waktu dekat, akan ada perubahan yang mewajibkan penggunaan fitur-fitur ini untuk memastikan keselamatan lebih terjaga.
Dalam pidatonya di acara GIIAS 2025 di ICE BSD, Yusuf menyatakan, “Fitur keselamatan seharusnya tidak hanya opsional lagi. Kami ingin mendorong pabrikan agar mengimplementasikan dan meningkatkan fitur keselamatan dalam kendaraan yang mereka produksi.”
Pentingnya Teknologi Keselamatan dalam Transportasi Darat di Indonesia
Pemerintah menilai bahwa penggunaan teknologi canggih dalam kendaraan angkutan bisa memberikan dampak positif bagi keselamatan berkendara di jalan raya. Dengan demikian, semakin banyak regulasi lama yang sudah ada akan ditinjau dan diperbarui agar lebih relevan dengan kebutuhan saat ini.
Yusuf menambahkan, “Indonesia terbuka terhadap teknologi baru yang dapat diterapkan pada kendaraan. Kami berkomitmen untuk memperbarui regulasi yang ada agar bisa mendukung pemanfaatan teknologi yang lebih baik.” Ini menunjukkan sikap proaktif pemerintah dalam mengintegrasikan inovasi demi keselamatan umum.
Berdasarkan pemaparan Yusuf, beberapa fitur keselamatan yang saat ini menjadi sorotan meliputi penggunaan air suspension, rem ABS, dan sistem kontrol stabilitas. Semua fitur ini diharapkan mampu meningkatkan keselamatan kendaraan di jalan raya.
Inovasi Fitur Keselamatan yang Diperkenalkan
Banyak fitur inovatif yang kini dianggap penting untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi kendaraan, antara lain lane keeping assist, rear view camera, serta sistem peringatan tabrakan yang lebih canggih. Fitur-fitur ini bertujuan untuk memperkecil kemungkinan kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan berkendara.
“Penggunaan teknologi yang tepat dapat membantu mengurangi kecelakaan, menurunkan biaya operasional, dan berdampak positif pada lingkungan,” ujar Yusuf menambahkan. Penerapan teknologi ini bukan hanya sebagai prioritas, tetapi juga sebagai kebutuhan mendesak bagi industri transportasi di Indonesia.
Salah satu contoh fitur keselamatan advanced adalah rear cross traffic alert yang memberikan informasi kepada pengemudi mengenai kendaraan yang mendekat saat mundur. Ini adalah langkah kecil tetapi signifikan dalam upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Menanti Regulasi Baru untuk Kendaraan Angkutan Barang
Saat ini pemerintah belum menetapkan kapan regulasi terbaru ini akan diresmikan. Namun, dengan banyaknya perbincangan dan pengumuman dukungan dari pihak terkait, masyarakat menanti informasi lebih lanjut mengenai implementasinya.
Di sisi lain, produsen kendaraan seperti UD Truck menyambut baik langkah ini dan bersedia untuk menjadi bagian dari perubahan regulasi. Al Ghaniari, perwakilan dari UD Truck, menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki kendaraan yang dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan.
Namun, Ghaniari menekankan bahwa sebelum regulasi dapat diterapkan sepenuhnya, perlu adanya penyesuaian yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan regulasi terbaru. “Kami harus memastikan bahwa produk kami sesuai dengan apa yang dibutuhkan di lapangan,” paparnya.
Dia juga mengingatkan bahwa peningkatan pada fitur keselamatan di kendaraan komersial dapat mempengaruhi harga. “Kita harus menghitung dengan cermat bagaimana regulasi ini akan berdampak pada harga di pasar,” tutupnya.