CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, merespons dengan tenang rencana pelaporan yang dialamatkan padanya terkait dugaan pencemaran nama baik institusi. Reaksi ini mencuat setelah Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juinta Omboh (J.O) Sembiring mendatangi Polda Metro Jaya pada tanggal 8 September 2025.
Ferry mengungkapkan bahwa langkah hukum adalah hak setiap individu, namun ia merasa heran karena aturan Mahkamah Konstitusi sudah jelas menyatakan bahwa pencemaran nama baik hanya bisa dilaporkan oleh pihak individu, bukan institusi. Ia menunjukkan bahwa jika pihak tertentu ingin memprosesnya, itu adalah hak mereka, namun ia berharap agar aturan hukum ditegakkan secara adil.
Dalam pandangannya, tidak ada hal yang dilakukan olehnya yang bisa dianggap mencemarkan nama baik TNI. Ferry menegaskan bahwa kegiatan podcast yang ia jalankan tidak pernah menyinggung institusi apa pun, dan ia merasa tidak ada yang salah dengan kontennya yang selama ini ia sajikan.
Posisi Ferry Irwandi Mengenai Tuduhan Pencemaran Nama Baik Ini
Dengan tegas, Ferry menyatakan bahwa tidak ada yang bisa ia sebut telah ia cemarkan dari TNI. Dia merujuk pada ketidakjelasan isi tuduhan tersebut dan berpendapat bahwa ketidakpastian ini menciptakan kebingungan. Ia merasa bahwa jika tuduhan tersebut dapat dipertanggungjawabkan, ia seharusnya diberitahu secara jelas tentang apa yang dianggap salah.
Seiring berjalannya waktu, kondisi mental Ferry tetap stabil meskipun masalah hukum ini mencuat. Ia menganggap bahwa keamanan dan kenyamanan rakyat seharusnya menjadi prioritas utama TNI, daripada mengejar individu yang tidak mengancam negara. Ferry menyatakan kekagumannya pada kemampuan masyarakat dalam menentukan informasi dan bertindak pada situasi yang ada.
Selama seminggu terakhir, ia menegaskan tidak ada aktivitas yang dapat dianggap buruk bagi TNI. Ferry merasa masih perlu menjalani kehidupannya dengan normal, termasuk hobi bermain gim FIFA dan tampil di acara publik. Baginya, keberanian untuk hidup secara transparan menunjukkan integritas dalam menghadapi berbagai tuduhan.
Reaksi Ferry terhadap Ancaman Siber yang Dihadapi
Walaupun menghadapi beragam ancaman, termasuk serangan siber yang mengganggu privasinya, Ferry menganggap dukungan masyarakat justru lebih banyak ketimbang gangguan yang ia terima. Ia mencatat bahwa nomor kontak pribadinya dan istrinya telah disebarluaskan, namun hal ini tidak memengaruhi ketenangannya.
Ferry mengklaim bahwa dukungan yang diterimanya dari publik jauh lebih berarti dibandingkan dengan intimidasi yang ia hadapi. Ia berpendapat bahwa masyarakat kini memiliki akses informasi yang lebih luas dan bisa membedakan mana yang benar dan salah. Hal ini yang menjadikan ia lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya.
Sikap tetap optimis terlihat jelas dari perkataan Ferry ketika dihadapkan pada semua masalah ini. Ia tidak merasa terganggu dengan gelombang serangan yang datang, melainkan lebih kepada harapan agar semua proses hukum berjalan sesuai koridor yang telah ditentukan. Ia menganggap setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut, asalkan tidak melanggar hukum.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan
Ferry menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental dan memandang realitas yang ada saat ini. Dia berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas dan tetap berpikir kritis. Selain itu, ia bertekad untuk terus berbicara kepada publik, sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap informasi yang dia anggap penting.
Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk merasa kapok dalam berbicara, terutama ketika ia merasa tidak bersalah. Menurut Ferry, bersikap terbuka dan berani menyampaikan apa yang diyakini adalah bagian dari integritas sebagai individu. Ia merasa lebih baik menghadapi tantangan secara langsung daripada bersembunyi dari permasalahan yang ada.
Hingga kini, Ferry menunjukkan bahwa ia masih menjalani aktivitas seperti biasa dan tidak merasa bahwa kehidupannya terhambat oleh masalah yang ada. Ia mengajak semua pihak untuk lebih bijaksana dalam menyikapi setiap informasi dan tidak terjebak pada narasi yang tidak jelas. Bagi Ferry, keberanian untuk terus maju dan berbicara adalah hal yang sangat berharga.