Mantan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, baru-baru ini mencatatkan kekayaannya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Dalam laporan tersebut, ia diketahui memiliki total kekayaan mencapai Rp92,8 miliar, yang mencerminkan komposisi aset yang cukup beragam namun tetap sederhana.
Di antara asetnya, terdapat satu unit mobil dan beberapa kendaraan roda dua. Mobil yang tercatat adalah Toyota Kijang Innova Zenix 2024, yang diketahui memiliki nilai signifikan sebesar Rp638,9 juta.
Kendaraannya yang lain terdiri dari dua skuter dan satu motor gede. Skuter yang dimiliki, yaitu Honda Scoopy dan Honda PCX masing-masing bernilai Rp18 juta dan Rp26 juta, menunjukkan preferensi yang lebih terjangkau dalam transportasi.
Motor gede yang dimiliki Sri Mulyani adalah Honda Rebel CMX500 lansiran 2019, dengan taksiran harga mencapai Rp100 juta. Meski memiliki aset mobil yang mahal, total kepemilikan kendaraan tetap terbilang minimalis.
Laporan harta kekayaan ini diperbarui pada 21 Maret 2025, mencantumkan detail lengkap dari berbagai jenis aset. Meskipun kendaraan roda dua agak banyak, aset terpenting Sri Mulyani adalah tanah dan bangunan yang bernilai sekitar Rp49,5 miliar.
Selain itu, terdapat pula harta bergerak lain senilai Rp391,7 juta dan surat berharga yang diperkirakan sekitar Rp34,9 miliar. Ketersediaan kas dan setara kas juga tercatat, dengan total sebesar Rp16,5 miliar.
Jika dihitung secara keseluruhan, total kekayaan bersih Sri Mulyani mencapai Rp102,1 miliar. Namun, setelah dikurangi dengan utang yang mencapai Rp9,3 miliar, total kekayaan bersihnya tertinggal di angka Rp92,8 miliar.
Pergeseran Jabatan dan Perpisahan dengan Kementerian Keuangan
Pada tanggal 9 September, Sri Mulyani secara resmi menyerahkan jabatannya kepada Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadhewa. Acara serah terima jabatan berlangsung di Kantor Kementerian Keuangan dan menjadi momen emosional bagi banyak kalangan.
Selama acara tersebut, ia menyampaikan pesan perpisahan dan meminta untuk dihormati sebagai warga negara biasa setelah menjabat dalam posisi publik. Pernyataan ini menunjukkan niatnya untuk menutup babak kehidupan yang sangat terbuka bagi publik.
Dalam sambutannya, ia juga meminta maaf jika selama menjabat ada kesalahan yang dilakukan. Hal ini memperlihatkan sikap rendah hati dan kemampuan untuk mengakui kesalahan manusiawi sebagai pemimpin.
Sri Mulyani mengucapkan selamat kepada Purbaya Yudhi Sadhewa atas posisi barunya sebagai Bendahara Negara. Apresiasinya kepada penggantinya menunjukkan kenangan baik serta harapan untuk kepemimpinan yang sukses.
Serah terima ini terjadi tidak lama setelah gelombang demonstrasi masyarakat yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap pemerintahan. Perubahan mendadak ini memberikan makna tersendiri bagi Sri Mulyani yang meninggalkan posisi di tengah situasi yang sedang tumultuous.
Reaksi Masyarakat dan Dampak Terhadap Karir Sri Mulyani
Kepemimpinan Sri Mulyani telah menjadi subjek perhatian dan diskusi publik yang intens. Selama masa jabatannya, ia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kebijakan ekonomi hingga isu sosial yang kompleks.
Respon masyarakat terhadapnya beragam; ada yang sangat mendukung, sementara yang lain berpendapat sebaliknya. Keputusan untuk reshuffle kabinet di tengah demonstrasi mengindikasikan bahwa situasi politik Indonesia saat ini sangat dinamis.
Ketika masyarakat melakukan demonstrasi, rumah pribadi Sri Mulyani pun tidak luput dari tindakan masyarakat yang mengungkapkan ketidakpuasan. Insiden ini tentunya menjadi refleksi tentang tantangan yang dihadapi pejabat publik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Sri Mulyani tetap dikenang sebagai salah satu sosok yang berpengaruh dalam kebijakan ekonomi. Pengalamannya sebagai mantan Direktur Bank Dunia turut memberikan nilai lebih dalam posisinya sebagai Menteri Keuangan.
Karirnya bertindak sebagai jembatan bagi Indonesia menghadapi dan mengelola tantangan ekonomi global. Ia telah melakukan reformasi kebijakan pajak dan mengembangkan berbagai inisiatif yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pandangan ke Depan dan Harapan untuk Menteri Keuangan Baru
Meskipun kini Sri Mulyani tidak lagi menjabat, banyak yang berharap kehadiran Menteri Keuangan baru dapat melanjutkan reformasi yang telah dimulainya. Harapan ini muncul dari keberhasilan yang telah dicapai selama masa kepemimpinannya.
Situasi perekonomian Indonesia juga dihadapkan pada tantangan dan peluang baru. Seorang Menteri Keuangan yang baru diharapkan bisa lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan yang cepat di dunia ekonomi.
Kemampuan untuk menjalankan kebijakan fiskal yang efisien sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan kondisi ekonomi global yang berfluktuasi, langkah-langkah strategis sangat diperlukan.
Harapan masyarakat juga terletak pada transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Banyak yang ingin agar Kementerian Keuangan terus berfokus pada upaya pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dengan demikian, melalui kepemimpinan yang baru, diharapkan Indonesia dapat mencapai stabilitas dan pertumbuhan yang lebih baik di masa depan.