Ribuan pengemudi ojek online bersiap untuk melakukan unjuk rasa di Jakarta pada 17 September 2025. Demo ini akan diselenggarakan di sekitar Gedung DPR untuk menyampaikan berbagai aspirasi, termasuk tuntutan atas kematian satu rekan mereka, Affan Kurniawan.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, memperkirakan bahwa akan ada sekitar 5.000 pengemudi yang ikut bergabung dalam demonstrasi ini. Ia menegaskan bahwa penuntasan kasus Affan adalah tuntutan penting yang harus disampaikan kepada pihak berwenang.
Kematian Affan, yang tewas akibat dilindas kendaraan taktis aparat saat bentrok terjadi pada aksi unjuk rasa, telah memicu gelombang protes yang lebih besar di seluruh negeri. Kejadian nahas ini bukan saja menyoroti nasib pengemudi ojek online, tetapi juga mengangkat isu tentang penggunaan kekuatan oleh aparat penegak hukum.
Affan bukan bagian dari demonstrasi, melainkan sedang bekerja mengantar pesanan ketika tragedi tersebut terjadi. Hal ini menambah derita dan kekecewaan di antara pengemudi ojek online yang merasa terancam dalam menjalankan profesi mereka.
Setelah insiden tersebut, banyak pengemudi ojol meminta agar tindakan represif aparat penegak hukum terhadap rakyat dihentikan. Dengan adanya unjuk rasa ini, diharapkan suara mereka didengar oleh pihak berwenang.
Fokus Unjuk Rasa Menuntut Keadilan bagi Affan Kurniawan
Tuntutan utama dalam demo ini adalah penegakan keadilan untuk Affan Kurniawan. Keluarga almarhum berharap agar kasus ini diusut tuntas dan transparan, sehingga tidak ada lagi nyawa yang hilang akibat tindakan serupa.
Igun menekankan bahwa tuntutan untuk menyelesaikan penyelidikan terhadap perkara tersebut menjadi prioritas. Ia percaya bahwa keadilan harus ditegakkan agar pengemudi ojek online merasa terlindungi saat menjalani tugas mereka.
Insiden yang menimpa Affan menjadi momen refleksi bagi banyak pihak, terutama dalam hal keselamatan dan hak-hak pengemudi ojol. Mereka beranggapan bahwa seharusnya aparat lebih melindungi rakyat yang sedang bekerja daripada menjadikan mereka sebagai korban.
Pengemudi ojol berencana untuk terus berunjuk rasa sampai permohonan mereka dipenuhi oleh pemerintah. Suara mereka memerlukan dukungan penuh dari masyarakat luas agar keadilan dapat segera terwujud.
Dalam konteks yang lebih luas, unjuk rasa ini juga merupakan pembicaraan tentang keselamatan di seluruh negeri. Pengemudi ojek online menjadi bagian dari masyarakat yang rentan dan seringkali diabaikan dalam hal perlindungan hukum dan keselamatan kerja.
Rencana Tuntutan Lain yang Diajukan oleh Pengemudi Ojol
Selain keadilan untuk Affan, pengemudi ojol juga menyampaikan tuntutan lainnya. Salah satu yang paling mendesak adalah pengurangan potongan tarif aplikasi menjadi 10 persen.
Igun menjelaskan bahwa potongan saat ini sebesar 15 persen dianggap memberatkan. Dengan adanya perubahan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pengemudi yang berjuang setiap hari.
Dengan menuntut pengurangan potongan, pengemudi ojol berharap dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini sangat relevan terutama di tengah biaya hidup yang semakin meningkat.
Demonstrasi ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang protes, tetapi juga sebagai cara untuk membangun solidaritas antar pengemudi. Kinerja aplikasi harus lebih adil dan berpihak kepada mereka yang menggerakkan ekonomi melalui layanan ojek online.
Keberlanjutan aksi ini ditentukan oleh respons pemerintah dan pihak berwenang terhadap tuntutan mereka. Ojek online bukanlah sekadar layanan transportasi, tetapi telah menjadi salah satu sumber kehidupan yang penting bagi banyak masyarakat.
Mendukung Keadilan dan Perlindungan untuk Para Pengemudi Ojek Online
Sikap Garda Indonesia terkait kematian Affan mencerminkan keinginan akan keadilan yang lebih luas untuk semua pengemudi ojek online. Mereka memperjuangkan hak-hak yang selama ini terpinggirkan dan berharap tindakan represif seperti ini tidak terulang.
Mereka juga menyerukan agar pemerintah segera membentuk tim gabungan pencari fakta untuk memastikan tidak ada lagi kekerasan terhadap pengemudi. Hal ini sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat kepada aparat.
Kepolisian juga diminta untuk transparan dan bertanggung jawab perihal kejadian yang menewaskan Affan. Akuntabilitas adalah kunci untuk memastikan tindakan serupa tidak akan terulang di masa depan.
Pada akhirnya, perjuangan ini adalah tentang keselamatan serta keadilan bagi semua. Pengemudi ojek online berdiri di garis depan dan berhak atas perlindungan hukum yang memadai.
Semua elemen masyarakat diharapkan dapat menunjukkan solidaritas atas apa yang terjadi. Ketika keadilan dijunjung tinggi, maka akan ada harapan untuk perbaikan sistem yang lebih baik di Indonesia.