Sebagai salah satu produsen otomotif terkemuka di dunia, Daihatsu Motor Corp memproduksi lebih dari 4 juta unit kendaraan setiap tahunnya. Di balik angka yang mengesankan ini, terdapat rahasia yang menyokong keandalan dan efisiensi proses pengembangan mobil mereka.
Dalam tur media yang berlangsung di Pabrik Kyoto, Daihatsu mengungkapkan filosofi produksi yang menjadi inti dari kesuksesan mereka. Filosofi ini dikenal dengan sebutan SSC, yang merupakan singkatan dari Simple, Slim, dan Compact.
Fukushima, Manajer Pabrik Kyoto, menjelaskan bahwa konsep SSC berfungsi sebagai panduan untuk menciptakan kendaraan secara efisien, dengan memaksimalkan penggunaan ruang. Melalui pendekatan ini, Daihatsu berhasil mengimplementasikan proses produksi yang efektif dengan apa yang dikenal sebagai Kei-Car dan mobil kecil.
Penerapan awal dari SSC dimulai di Pabrik Oita, lini 2, dan telah meluas ke berbagai pabrik di Jepang, termasuk Kyoto Plant. Filosofi ini juga diadopsi di pabrik Astra Daihatsu Motor di Karawang, Indonesia, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas di lini produksi.
Di Body Shop, Daihatsu mengambil langkah inovatif dengan mengurangi penggunaan jig yang berlebihan dalam proses produksi. Upaya ini tidak hanya mempersingkat waktu produksi tetapi juga memperbaiki alur kerja, yang secara keseluruhan menciptakan lingkungan yang lebih efisien.
Filosofi SSC dan Dampaknya Terhadap Produksi Mobil
Konsep SSC memiliki dampak yang nyata terhadap volume produksi. Di Kyoto Plant, kapasitas tahunan mencapai 230 ribu unit dengan waktu produksi yang hanya 0,9 menit per unit. Ini menunjukkan bahwa kecepatan dan kualitas dapat berjalan beriringan dalam proses produksi kendaraan.
Di bagian Paint Shop, Daihatsu berinovasi dengan melakukan penyesuaian pada jumlah fasilitas untuk meningkatkan efisiensi. Proses yang sebelumnya terpisah kini disatukan untuk mengurangi jumlah langkah kerja, membuat jalur produksi menjadi lebih singkat dan terfokus.
Keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan holistik yang melibatkan semua karyawan. Fukushima menambahkan bahwa pabrik Kyoto tidak hanya fokus pada efisiensi, tetapi juga bagi kenyamanan para pekerjanya. Dengan berbagai kebijakan yang mendukung, perusahaan berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Inovasi Teknologi dalam Proses Produksi Mobil
Daihatsu juga menyoroti peran teknologi di masa depan produksi mobil mereka. Dengan bertahap memperkenalkan digitalisasi, pabrik mulai menggunakan sistem visualisasi data dan pemantauan status peralatan. Hal ini membantu dalam penilaian otomatis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Langkah-langkah menuju digitalisasi ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang dapat mengontrol setiap proses secara otomatis. Penerapan teknologi ini juga dirancang untuk mendeteksi dan mencegah gangguan sebelum muncul, menciptakan proses yang lebih lancar dan efektif.
Penggunaan robot dalam proses pengecatan, yang sebelumnya memang dilakukan secara manual, merupakan salah satu contoh penerapan teknologi yang membantu meningkatkan efisiensi kerja. Mesin otomatis ini tidak hanya mengurangi waktu produksi tetapi juga meningkatkan kualitas hasil akhir kendaraan.
Peran Karyawan dalam Filosofi Produksi Daihatsu
Pada intinya, Daihatsu percaya bahwa karyawan yang bahagia dan produktif adalah kunci sukses perusahaan. Dengan menerapkan prinsip People Friendly Factory, mereka memastikan bahwa semua pegawai dapat bekerja dalam lingkungan yang mendukung dan inklusif.
Fukushima juga menjelaskan bahwa banyak inisiatif telah dijalankan untuk meningkatkan kenyamanan karyawan. Contohnya, perakitan interior kendaraan kini didukung dengan kursi yang mudah diakses sehingga mengurangi beban kerja para operator.
Keberadaan fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas dan berbagai usia menunjukkan komitmen Daihatsu untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif. Ini bukan hanya sekedar strategi pemasaran, tetapi juga bagian dari budaya perusahaan yang lebih besar.










