Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin pesat, terutama dengan kehadiran merek-merek baru. Salah satu nama yang kini mencuri perhatian adalah Jetour, yang merupakan produsen mobil asal China.
Jetour kini sedang mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia, namun mereka menegaskan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk membangun pabrik sendiri. Fokus mereka adalah bekerja sama dengan mitra lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Dua tahun terakhir, Jetour telah berhasil meluncurkan tiga model, yaitu Dashing, X70, dan T2, dengan komitmen untuk menggunakan banyak komponen lokal. Hal ini bertujuan untuk mendukung program tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang dicanangkan pemerintah.
Strategi Jetour dalam Memasuki Pasar Indonesia yang Kompetitif
Melihat potensi pasar Indonesia yang besar, Jetour mengadopsi strategi kerja sama dengan Handal Indonesia Motor. Dengan cara ini, mereka berharap dapat mempercepat produksi dan memperkenalkan produk mereka lebih cepat kepada masyarakat.
Pihak Jetour mengungkapkan, kerja sama ini juga memberi ruang bagi mereka untuk melakukan efisiensi biaya dalam tahap awal operasional. Keputusan ini diambil untuk menjaga keberlangsungan bisnis mereka di pasar yang penuh tantangan.
Jetour telah merancang produk mereka dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi konsumen lokal. Dengan menggandeng mitra lokal, mereka mampu melakukan adaptasi lebih baik terhadap selera pasar.
Pentingnya kolaborasi ini terlihat dalam pengembangan model-model yang sudah ada. Jetour berencana memperkenalkan lebih banyak model ke pasar Indonesia dalam waktu dekat.
Kolaborasi dengan Handal juga dibangun di atas fondasi yang kuat, sehingga diyakini akan menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas dengan waktu yang lebih singkat.
Rencana Jangka Panjang Jetour di Indonesia yang Ambisius
Walaupun saat ini fokus pada kemitraan, Jetour memiliki ambisi untuk membangun pabrik sendiri di Indonesia di masa depan. Hal ini menyiratkan keyakinan mereka terhadap potensi jangka panjang pasar otomotif di Indonesia.
Ranggy, Direktur Pemasaran Jetour Motor Indonesia, menyatakan bahwa mereka ingin memiliki pabrik sendiri namun saat ini masih mengevaluasi waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Mereka percaya bahwa investasi yang signifikan harus dilakukan dengan penuh perhitungan.
Salah satu alasan di balik rencana ini adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga. Ini akan memberikan fleksibilitas lebih bagi Jetour dalam hal pengembangan produk dan pemenuhan permintaan pasar.
Jetour juga terus melakukan riset dan pengembangan teknologi untuk menghadapi kompetitor di industri yang sangat dinamis ini. Upaya ini menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga daya saing di pasar Indonesia.
Pembangunan pabrik sendiri kelak diyakini akan menciptakan banyak lapangan kerja dan berkontribusi pada perekonomian lokal, yang menjadi salah satu tujuan utama investasi di Indonesia.
Perhatian Jetour terhadap Ketersediaan Suku Cadang dan Layanan Purna Jual
Meskipun belum memiliki pabrik sendiri, Jetour berupaya memastikan ketersediaan suku cadang melalui pembangunan fasilitas gudang di Cikarang, Jawa Barat. Fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat distribusi suku cadang untuk mendukung layanan purna jual mereka.
Ketersediaan suku cadang yang memadai sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan serta meningkatkan kepercayaan terhadap merek. Dengan pusat distribusi ini, Jetour berharap dapat memenuhi kebutuhan suku cadang dengan lebih cepat dan efisien.
Pusat ini dirancang untuk menyimpan lebih dari 25 ribu unit komponen, ada berbagai jenis suku cadang yang dibutuhkan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Ini adalah langkah pragmatis yang diambil Jetour dalam memberi layanan optimal kepada pelanggannya.
Jetour juga memberi perhatian khusus pada pelatihan teknisi lokal untuk memastikan semua perawatan dan perbaikan dapat dilakukan secara efektif. Dengan adanya dukungan dalam hal penyediaan suku cadang dan keahlian teknis, loyalitas pelanggan diharapkan dapat terjaga.
Pada akhirnya, strategi ini tidak hanya bertujuan untuk efisiensi operasional tetapi juga sebagai bagian dari komitmen Jetour dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penggunanya di Indonesia.











