Penjualan mobil listrik BYD mengalami penurunan drastis pada periode September 2025. Merek ini terlempar dari sepuluh besar klasemen penjualan kendaraan dan mengalami penurunan lebih dari 50 persen dalam angka distribusi.
Selama bertahun-tahun terakhir, BYD konsisten menjadi salah satu pemimpin pasar di sektor mobil listrik. Namun, pada bulan September, merek ini mencatatkan angka distribusi wholesalers hanya sebanyak 1.088 unit, menurun signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Dengan pencapaian tersebut, terlihat bahwa BYD masih bergantung pada unit impor CBU dari China untuk produk-produk yang dijual di Indonesia. Meskipun retail mereka tidak terpuruk seperti wholesales, pencapaian tersebut tetap jauh lebih rendah dibandingkan bulan lalu.
Analisis Terhadap Penurunan Penjualan Mobil Listrik
Penurunan penjualan ini perlu diteliti lebih dalam untuk memahami faktor-faktor penyebabnya. Pada bulan Agustus, BYD berhasil meraih posisi keenam terlaris dengan penjualan wholesales mencapai 2.562 unit.
Di bulan yang sama, hasil retailnya juga cukup baik, dengan mengemas 2.746 unit. Namun, situasi berbalik pada bulan September, di mana BYD mencatat penurunan yang signifikan di sector wholesales.
Faktor impor menjadi sorotan penting dalam analisis ini. Meskipun angka impor mobil BYD pada bulan September melonjak menjadi 4.831 unit, sebagian besar tidak bisa disalurkan ke konsumen dalam bentuk penjualan.
Komparasi dengan Penjual Lain di Pasar
Dibandingkan dengan kompetitornya, Toyota masih memimpin dengan penjualan fantastis mencapai 20.738 unit pada bulan September. Sementara itu, Daihatsu dan Mitsubishi mengikuti di posisi dua dan tiga dengan angka masing-masing 10.605 dan 6.071 unit.
Dengan posisi BYD yang melorot, dapat dilihat bahwa persaingan di pasar mobil listrik semakin ketat. Terlebih, merek Jepang lainnya juga memperlihatkan performa yang cukup kompetitif dalam segmen ini.
Bahkan, pabrikan seperti Hyundai dan Hino juga berhasil menembus sepuluh besar penjualan, menunjukkan bahwa pasar semakin dinamis dan penuh tantangan bagi setiap pemain.
Penyebab Perubahan Dinamika Penjualan BYD
Untuk memahami lebih lanjut dinamika penjualan BYD, penting untuk mengevaluasi strategi pemasaran serta produk yang ditawarkan. Apakah konsumen masih menunjukkan ketertarikan pada model-model yang ada di pasaran?
Selain itu, kondisi ekonomi yang tidak menentu dan kemampuan daya beli masyarakat juga harus diperhitungkan. Saat perekonomian melambat, keputusan untuk membeli kendaraan listrik bisa jadi ditunda.
Oleh karena itu, BYD perlu melakukan perubahan strategi agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berubah. Inovasi dan peningkatan layanan purna jual juga menjadi aspek penting dalam menciptakan loyalitas pelanggan.