Pabrik yang sebelumnya dimiliki oleh Nissan di Purwakarta, Jawa Barat, kini dalam proses persiapan untuk beroperasi di bawah manajemen baru. Anak perusahaan Grup Indomobil telah mengakuisisi pabrik tersebut dan berencana untuk memulai operasional pada Februari 2026.
“Kami baru saja mengakuisisi sebuah pabrik dan sedang dalam tahap persiapan untuk mulai beroperasi,” ungkap CEO GAC Indonesia, Andry Ciu, pada acara Gaikindo Jakarta Auto Week 2025. Pabrik ini direncanakan akan digunakan untuk berbagai merek di bawah naungan Indomobil, termasuk GAC Aion.
Potensi dan Rencana Produksi Pabrik di Purwakarta
Dalam pengumuman tersebut, Andry tidak merinci lebih lanjut mengenai pabrik yang dimaksud, namun banyak pihak menilai bahwa pabrik yang dimaksud tidak lain adalah fasilitas produksi Nissan di Indonesia. Sebelumnya, Indomobil melalui anak perusahaannya, National Assemblers (NA), membeli 99,9 persen dari saham Nissan Motor Indonesia (NMI), sehingga kini NA memiliki kendali penuh atas pabrik tersebut.
Lokasi pabrik bekas Nissan ini sangat strategis, berdekatan dengan rumah perakitan NA yang telah beroperasi dan memproduksi mobil GAC Aion sejak Juni 2025. Keberadaan pabrik baru ini tentu berpotensi untuk memperluas kapasitas produksi kendaraan di dalam negeri.
“Untuk pabrik baru yang telah diakuisisi, kapasitas produksi dapat mencapai 100 ribu unit mobil per tahun,” tegas Andry. Dengan kapasitas yang besar, Aion dan merek lainnya di bawah naungan Indomobil dapat meningkatkan produksi mereka sesuai dengan permintaan pasar yang semakin meningkat.
Dampak Akuisisi Terhadap Industri Otomotif di Indonesia
Langkah Indomobil untuk berinvestasi dalam pabrik baru di Indonesia dinilai sangat strategis. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, terutama untuk merek GAC Aion yang sedang berusaha untuk memperluas jangkauan penjualannya. Saat ini, Aion menempati posisi ke-14 sebagai merek terlaris di Indonesia, dengan penjualan retail sebanyak 5.062 unit dari Januari hingga Oktober 2025.
Keberadaan pabrik baru ini diharapkan bisa memicu pertumbuhan lebih lanjut untuk merek-merek di bawah Indomobil. “Kita harus terus mengejar produksi, terutama di tengah tingginya permintaan untuk model UT dan V,” ungkap Andry. Tidak hanya dari segi jumlah, namun juga dari sisi kualitas dan inovasi dalam produk yang ditawarkan.
Indomobil sendiri mengelola sejumlah merek, baik mobil penumpang maupun komersial di Indonesia. Ini termasuk Maxus, JAC Motors, GWM, dan beberapa merek ternama lainnya seperti Jeep dan Mercedes-Benz, menunjukkan betapa beragamnya pilihan yang tersedia di pasar otomotif lokal.
Strategi Penyesuaian dan Peningkatan Kapasitas Produksi
Tantangan dalam meningkatkan kapasitas produksi selalu ada, terutama di Industri otomotif yang sangat dinamis. “Kami harus tetap mengawasi setiap aspek dari produksi dan memastikan bahwa kami dapat memenuhi setiap permintaan dari pelanggan,” ujar Andry. Ini adalah salah satu kunci untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin ketat.
Andry juga menambahkan pentingnya peningkatan kapasitas secara bertahap. “Hanya mengandalkan jumlah pesanan tidak cukup, kita perlu memastikan bahwa setiap tahapan produksi dapat dilakukan dengan efisien dan efektif,” cetusnya. Dengan demikian, Indomobil tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi, tetapi juga berupaya untuk menjaga standar kualitas yang tinggi.
Perusahaan ini juga berkomitmen untuk berinvestasi lebih jauh ke dalam pengembangan fasilitas dan teknologi baru. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat bersaing dengan merek-merek global lainnya yang juga memiliki pangsa pasar di Indonesia.








