Dua model hibrida terbaru dari sebuah produsen otomotif, yaitu Tiggo Cross CSH dan Tiggo 9 CSH, berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia setelah diluncurkan pada ajang GIIAS 2025. Respons positif ini ditunjukkan melalui angka pemesanan yang mencapai ribuan unit, yang mencerminkan tingginya minat konsumen terhadap kedua model tersebut.
Budi Darmawan, Direktur Pemasaran dari perusahaan tersebut, mengungkapkan bahwa sejak peluncuran, perusahaan telah mencatat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk Tiggo Cross CSH mencapai sekitar 1.300 unit. Sementara itu, model flagship yaitu Tiggo 9 CSH telah mendapatkan pesanan sebanyak 200 unit.
“Data tepatnya adalah 1.300 unit untuk Tiggo Cross CSH, sedangkan untuk Tiggo 9 CSH sebanyak 200 unit,” terang Budi saat ditemui di kawasan PIK, Jakarta. Pengiriman kedua model tersebut kepada konsumen sudah dilakukan sejak awal September 2025.
Budi Darmawan Mengungkapkan Optimisme Terhadap Penjualan
Dengan pencapaian pesanan yang terjadi, Budi mengungkapkan keyakinannya bahwa penjualan produk otomotif di tahun ini akan terus meningkat. Optimisme ini juga didukung oleh peluncuran beberapa model baru yang ditujukan untuk pasar Tanah Air, di mana target penjualan hingga akhir tahun ditetapkan mencapai 23 ribu unit.
“Target kami adalah 23 ribu unit,” ujar Budi. Penjualan retail produk otomotif tersebut menunjukkan tren positif yang terus meningkat sejak awal tahun ini.
Angka penjualan retail Budi catatkan mulai dari 1.198 unit di bulan Januari, melonjak hingga 2.150 unit pada bulan Juni. Angka tersebut menjadi yang tertinggi selama delapan bulan pertama di tahun 2025 ini.
Fluktuasi Penjualan dan Target yang Ambisius
Namun, penjualan mengalami penurunan pada bulan Juli menjadi 1.705 unit. Agustus memperlihatkan angka yang lebih rendah lagi di 1.485 unit. Meski demikian, akumulasi penjualan dari Januari hingga Agustus mencapai 13.002 unit, yang menunjukkan pencapaian setengah dari target yang ditetapkan.
Budi mengungkapkan bahwa kontribusi terbesar terhadap penjualan saat ini berasal dari tiga model utama. Tiga model tersebut meliputi iCar J6, Tiggo 8 CSH, dan Tiggo Cross CSH yang baru diluncurkan.
“Dari ketiga model itu, kontribusinya sekitar 80 persen terhadap total penjualan. Sedangkan 20 persennya berasal dari berbagai varian model lainnya yang juga ditawarkan,” jelasnya. Keberagaman model menjadi salah satu strategi utama perusahaan untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Peluang untuk Menambah Varian Kendaraan di Masa Depan
Budi juga menambahkan bahwa perusahaan terbuka untuk kemungkinan menambah lini kendaraan guna mendongkrak angka penjualan. Dengan peluncuran model-model baru diharapkan bisa menarik lebih banyak konsumen yang mencari alternatif kendaraan hibrida.
Strategi penambahan varian ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing di pasar otomotif yang semakin ketat. Secara keseluruhan, dinamika pasar hibrida memberikan peluang besar untuk ekspansi.
Dengan langkah tersebut, perusahaan berharap dapat memenuhi permintaan yang terus berkembang di kalangan konsumen. Konsistensi dalam menawarkan inovasi menjadi fokus utama untuk memastikan kepuasan pelanggan.
Analisis Pasar dan Tantangan yang Dihadapi
Penting untuk menganalisis tren pasar agar bisa mengantisipasi kebutuhan konsumen. Budi menjelaskan bahwa menganalisis tren dan perilaku konsumen menjadi salah satu aspek penting dalam strategi penjualan. Di tengah persaingan ketat, upaya untuk memahami selera pasar akan membantu dalam pengembangan produk.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi pelaku industri otomotif adalah kebijakan pemerintah yang bisa memengaruhi sektor otomotif. Perubahan regulasi emisi dan insentif untuk kendaraan ramah lingkungan menjadi salah satu fokus perusahaan.
Dengan memahami tantangan tersebut, perusahaan dapat merumuskan langkah strategis yang tepat untuk tetap relevan dalam industri. Pemetaan strategi yang baik hingga implementasi menjadi kunci untuk mencapai hasil yang diharapkan.