Balapan MotoGP Malaysia 2025 di Sirkuit Sepang menyajikan kejutan yang tidak terduga bagi banyak penggemar. Saat banyak yang mengunggulkan Aprilia sebagai pesaing kuat Ducati, KTM muncul sebagai penantang tangguh yang mendekati dominasi pabrikan asal Italia tersebut.
Dalam balapan kali ini, Aprilia, yang dikenal dengan kemampuan motor mereka di berbagai lintasan, justru terpuruk. Kejutan ini bukan hanya disebabkan oleh faktor keberuntungan, namun juga oleh perubahan strategi dan pengaturan teknis yang membuat tim tertentu bisa unggul di lintasan.
KTM bangkit dengan menghadapi berbagai tantangan yang sebelumnya mengganggu performa mereka. Salah satu penyebabnya adalah perubahan mendalam yang berhasil diterapkan dalam waktu singkat setelah pengalaman pahit di Australia.
Analisis Kinerja KTM dan Perubahan Strategi yang Diterapkan
Salah satu masalah utama KTM sepanjang musim ini adalah konsumsi ban belakang yang cepat habis. Hal ini menjadi perhatian khusus pada trek dengan suhu tinggi, dan di Australia, mereka mengalami penurunan performa yang signifikan.
Namun, momen tersebut justru menjadi titik tolak bagi KTM. Melalui serangkaian evaluasi dan simulasi, mereka berhasil menemukan solusi yang meningkatkan performa masing-masing pembalap. Perubahan ini terbukti signifikan saat tiba di Malaysia.
Tim KTM, dengan pembalap seperti Pedro Acosta dan Brad Binder, secara konsisten memperbaiki gaya berkendara mereka. Dengan pendekatan yang lebih halus, tim ini berupaya mengurangi ausnya ban dan menambah grip di lintasan yang menantang.
Inovasi Teknikal yang Membawa KTM Menuju Kesuksesan
Perubahan terkait manajemen ban yang lebih matang menjadi salah satu kunci keberhasilan KTM. Para pembalap mulai mengadopsi pendekatan yang lebih fokus pada pengendalian motor di setiap tikungan.
Binder mengungkapkan bahwa mereka mencoba memberi lebih banyak beban pada bagian depan motor agar lebih stabil dalam menghadapi tikungan. Ini menunjukkan adanya pemahaman yang lebih dalam tentang karakteristik motor dan kondisi lintasan.
Ada juga inovasi dalam pengaturan elektronik motor yang lebih minimalis. Keberanian Acosta dalam mengurangi bantuan elektronik memungkinkan dia untuk lebih fokus pada intuisi berkendara, yang menghasilkan kontrol ban yang lebih baik tanpa kehilangan performa.
Kelebihan Suhu dan Keberhasilan KTM dalam Menjaga Performa
Dalam balapan di Sepang, suhu yang sangat tinggi justru menjadi keuntungan bagi KTM. Berbekal pengalaman dari balapan sebelumnya di Australia, mereka berhasil menjaga kecepatan tanpa mengorbankan performa yang ada.
Saat balapan berlangsung, Acosta menunjukkan konsistensi dalam kecepatan dan ketahanan motor, hanya terpaut 2,7 detik dari pemenang balapan. Hal ini menandakan bahwa KTM berhasil meraih hasil maksimal meski dalam kondisi yang tidak ideal.
Pol Espargaro, yang tampil di Tech3, menegaskan bahwa timnya sekarang berada di jalur yang benar untuk meningkatkan performa. Dia percaya bahwa motor yang mereka miliki semakin baik dalam hal pengendalian dan manajemen ban.










