Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan baru-baru ini berbicara tentang pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta. Ia menjelaskan bahwa dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, mereka tidak membahas proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung yang saat ini sedang ramai dibicarakan.
Jonan menegaskan bahwa diskusi yang terjadi lebih berfokus pada program-program pemerintahan yang ada. “Kami berbicara tentang isu-isu pemerintahan lainnya, bukan tentang proyek transportasi yang tengah hangat di publik saat ini,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jonan juga tidak diminta untuk memberikan pandangan mengenai proyek kereta cepat, termasuk wacana perpanjangan jalur ke Surabaya. “Beliau tidak menanyakan pendapat saya, saya hanya menyampaikan apa yang perlu,” tambahnya.
Detail Pertemuan Dengan Presiden Prabowo Subianto
Jonan menjelaskan lebih lanjut bahwa selama dua jam pertemuan tersebut, fokusnya bukan pada proyek yang diharapkan bisa menjadi terobosan di sektor transportasi. “Kami tidak membahas utang atau pengelolaan proyek, melainkan hal-hal yang lebih penting bagi pemerintah saat ini,” ungkapnya.
Ia juga mencatat bahwa meskipun ia tidak memiliki keinginan untuk terlibat lagi dalam masalah proyek tersebut, ia tetap memberikan apresiasi terhadap inovasi yang ada. “Secara operasional, saya rasa proyek ini berjalan dengan cukup baik,” katanya.
Namun, Jonan tetap merekomendasikan agar diskusi lebih lanjut dilakukan dengan pihak yang memiliki otoritas terkait pengelolaan proyek. “Saya akan lebih baik untuk tidak memberikan saran, karena saya sudah pensiun,” jelasnya.
Perhatian Mengenai Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung
Di sisi lain, permasalahan mengenai pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung menjadi sorotan utama pemerintah. Pada saat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan juga bertemu dengan Presiden untuk membahas perkembangan infrastruktur dan meminta arahan terkait utang proyek.
Pertemuan lain yang berlangsung sebelumnya melibatkan Menteri Sekretaris Negara yang mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah melakukan rapat terbatas dengan jajaran ekonomi. Rapat ini membahas isu utang proyek kereta cepat yang mulai menjadi isu sensitif di kalangan publik.
Diskusi dalam rapat tersebut melibatkan beberapa menteri kunci, termasuk Menteri Keuangan dan para pejabat penting lainnya. Di sinilah Presiden menginstruksikan tim ekonominya untuk menyiapkan beberapa opsi penyelesaian utang yang ada.
Opsi Penyelesaian Utang Proyek Kereta Cepat
Dalam rapat yang berlangsung itu, banyak opsi yang dibahas terkait penyelesaian utang proyek, termasuk kemungkinan perpanjangan masa pinjaman. Pendekatan ini diambil agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian nasional, yang sedang mengalami tantangan.
Opsi-opsi seperti skema pembayaran alternatif juga menjadi sorotan, sebagai cara untuk meringankan beban utang yang saat ini ada. Presiden Prabowo meminta agar setiap opsi yang diusulkan harus mempertimbangkan dampaknya secara holistik terhadap anggaran negara.
Transparansi dalam diskusi juga menjadi prioritas, agar publik bisa memahami langkah-langkah yang diambil pemerintah. Hal ini diharapkan dapat menghindari munculnya spekulasi negatif di kalangan masyarakat mengenai proyek yang sangat penting ini.











