Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa proyek mobil nasional yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto kini hanya perlu dijalankan. Ia menekankan bahwa semua persiapan telah dilakukan, termasuk merek dan perusahaan yang kemungkinan akan terlibat dalam proyek ini.
Agus menjelaskan, “Industri sudah siap, saya juga sudah berbicara dengan perusahaan-perusahaan terkait. Mereknya sudah ada, dan perusahaannya juga saya sudah ketemu,” ucapnya dalam keterangan yang diunggah pada Jumat (24/10).
Ia juga telah mengusulkan agar program mobil nasional dapat masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Usulan ini telah disampaikan secara resmi kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar bisa dipertimbangkan lebih lanjut.
Persiapan Menuju Mobil Nasional Pertama Indonesia
Agus mengungkapkan bahwa status Proyek Strategis Nasional akan mempercepat proses implementasi pembuatan mobil dalam negeri. Dengan penetapan ini, diharapkan semua tahapan, mulai dari persiapan hingga commissioning, dapat berjalan lebih cepat dan sesuai dengan harapan Presiden.
“Setelah status PSN ditetapkan, semua hal terkait proyek ini akan lebih terfokus dan terarah,” tambahnya, menunjukkan optimisme atas keberhasilan proyek ambisius ini.
Proyek mobil nasional ini diharapkan akan menghasilkan kendaraan yang tidak hanya mengandalkan teknologi lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar global. Dengan adanya dukungan pemerintah, banyak pihak merasa bahwa ini adalah momen bersejarah bagi industri otomotif Indonesia.
Target Waktu dan Alokasi Sumber Daya untuk Proyek
Prabowo Subianto, pada kesempatan berbeda, menyatakan bahwa Indonesia menargetkan untuk memiliki mobil nasional dalam waktu tiga tahun ke depan. Hal ini menjadi salah satu fokus utama untuk mengembangkan industri otomotif yang mandiri dan berkelanjutan di tanah air.
“Saya sudah alokasikan dana dan menyiapkan lahannya untuk semua pabrik yang akan dipersiapkan,” ujar Prabowo dalam sidang kabinet di Istana Negara Jakarta, menciptakan gelombang antusiasme di masyarakat dan para pemangku kepentingan.
Kebutuhan akan inovasi dalam bidang otomotif sangat tinggi, dan proyek ini diharapkan bisa melahirkan banyak lapangan kerja serta meningkatkan daya saing produk lokal di mata dunia. Ini adalah langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.
Kolaborasi dengan Pindad dan Perusahaan Lain
Pindad, BUMN yang terkenal dengan produk senjata dan kendaraan militer, diduga akan memegang peran penting dalam pembuatan mobil nasional. Dengan pengalaman yang dimiliki, mereka memiliki modal teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek ini.
Mobil penumpang bernama Maung yang telah diluncurkan sebelumnya menjadi salah satu contoh konkret dari kapabilitas Pindad dalam mengembangkan kendaraan bermotor. Varian MV3 Garuda Limousine yang digunakan oleh Prabowo juga menjadi acuan bahwa industri dalam negeri sudah memiliki produk yang dapat diandalkan.
Selain itu, Pindad juga menjalin kerja sama dengan KG Mobility dari Korea Selatan, yang merupakan langkah inovatif untuk mempercepat pengembangan mobil dan bus listrik nasional. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat efisiensi dan kualitas produksi.
Harapan dan Tantangan di Balik Proyek Mobil Nasional
Program mobil nasional ini memiliki harapan besar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada kendaraan asing dan menciptakan produk yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi di dalam negeri. Namun, tantangan yang ada juga tidak sedikit, terutama dalam hal teknologi dan sumber daya manusia.
Adanya dukungan teknologi dari KG Mobility diharapkan mampu membantu mengatasi kendala tersebut. Kesepakatan yang telah terjalin akan memberikan Pindad akses kepada evaluasi dan rekayasa produk kendaraan yang lebih baik.
Target produksi yang ambisius, yakni mencapai 200 ribu unit, juga menjadi tantangan tersendiri. Perlu adanya integrasi yang baik antara semua pelaku industri agar semua berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.











