Suzuki terus memperkuat posisinya di pasar low MPV Indonesia meskipun tantangan sengit dari para pesaing. Meskipun penurunan permintaan terlihat jelas, produsen ini berkomitmen untuk mempertahankan eksistensi Ertiga dengan inovasi dan pembaruan yang akan datang.
Dony Ismi Saputra, 4W Deputy Managing Director Suzuki Indomobil Sales (SIS), menyatakan bahwa penyegaran model Ertiga diharapkan dapat menarik kembali konsumen yang telah beralih ke model lain. Strategi ini dianggap penting untuk menjaga daya saing dan relevansi di pasar yang terus berubah.
Menurut Dony, tindakan ini tidak bisa ditunda lebih lama, mengingat perlunya mengadaptasi diri terhadap persaingan yang semakin ketat. Penyegaran ini direncanakan akan diluncurkan dalam waktu dekat untuk memastikan Ertiga tetap menjadi pilihan bagi pencinta mobil keluarga.
Pergeseran Permintaan di Pasar Low MPV Indonesia
Dalam beberapa bulan terakhir, permintaan terhadap Ertiga mengalami penurunan signifikan. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan angka wholesales yang sangat rendah, mencerminkan pergeseran pandangan konsumen yang kini lebih tertarik pada model lain, terutama dari segmen yang sama.
Pada bulan September, Ertiga hanya terjual 49 unit, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan model lain yang bersaing di kelas yang sama. Dimulai dari 48 unit pada Agustus dan bahkan lebih sedikit pada bulan Juli, tren ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki untuk menarik kembali minat konsumen.
Salah satu faktor utama yang menjadi penyebab pergeseran ini adalah perbedaan harga yang tidak terlalu signifikan antara Ertiga dan model seperti XL7. Banyak calon pembeli yang lebih memilih XL7 karena fitur yang ditawarkan dinilai lebih menarik dengan harga yang hampir sama.
Perbandingan Harga Ertiga dan Pesaing di Pasar
Saat ini, Ertiga dibanderol dengan harga antara Rp236,1 juta hingga Rp270,7 juta. Sedangkan model hybridnya dipasarkan dari Rp274,9 juta hingga Rp300,8 juta. Di sisi lain, XL7 memiliki rentang harga yang sedikit lebih tinggi, namun tetap dalam jangkauan yang sama.
Harga XL7, yang berkisar antara Rp264 juta hingga Rp275 juta, juga menarik perhatian konsumen. Ketika melihat opsi hibrida, XL7 ditawarkan mulai dari Rp286 juta hingga Rp314,2 juta, membuat calon pembeli mempertimbangkan kembali pilihan mereka.
Dony menegaskan bahwa meskipun ada penurunan dalam data wholesales, permintaan untuk Ertiga sebenarnya masih ada. Hal ini ditunjukkan oleh angka penjualan retail yang diklaim lebih baik daripada angka wholesales yang diumumkan.
Pemeliharaan Produksi dan Eksistensi Ertiga di Indonesia
Suzuki menegaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menghentikan produksi Ertiga di Indonesia. Hal ini merupakan langkah strategis setelah beberapa merek lain, seperti Honda, memilih untuk keluar dari segmen low MPV dengan mengakhiri produksi model mereka.
Meskipun Dony tidak memberikan rincian spesifik mengenai waktu peluncuran Ertiga terbaru, dia memastikan bahwa produksi akan terus berlanjut. Angka penjualan retail yang baik menunjukkan bahwa masih ada minat di pasar untuk model ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Suzuki juga telah melakukan pembaruan pada model Ertiga, termasuk peluncuran varian hibrida pada tahun 2022. Pembaruan ini menjadi langkah maju untuk menjawab kebutuhan konsumen akan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Dalam waktu dekat, konsumen dapat menantikan pengumuman lebih lanjut tentang detail penyegaran dan fitur baru yang akan ditawarkan pada Ertiga. Meskipun belum ada informasi resminya, Dony tetap optimis bahwa perubahan yang akan dilakukan bisa menarik minat kembali.
Dengan persaingan yang semakin meningkat, semua mata kini tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil Suzuki untuk memastikan bahwa Ertiga kembali menjadi salah satu pilihan utama bagi keluarga Indonesia. Ekspektasi tinggi diharapkan dapat menjadi motivasi untuk menghadirkan produk yang lebih baik dan lebih relevan.











