Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, akrab dipanggil Oso, memulai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai dengan semangat tinggi di Bandung, Jawa Barat, pada 4 Desember 2025. Acara ini menjadi momen penting bagi partainya untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis ke depan sambil memperhatikan kondisi terkini di seluruh Indonesia.
Menariknya, Oso tidak hanya menyampaikan agenda politik, tetapi juga menunjukkan empatinya terhadap bencana yang melanda beberapa provinsi. Khususnya, ia merujuk pada bencana banjir dan tanah longsor yang baru saja mengakibatkan kerusakan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dalam pidato tersebut, Oso mengungkapkan rasa duka cita mendalam bagi semua elemen masyarakat yang terkena dampak. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya mengurusi politik, tetapi juga memperhatikan isu kemanusiaan yang terjadi di lapangan.
Partai Hanura Galang Donasi untuk Korban Bencana Alam
Oso mengungkapkan bahwa Partai Hanura telah mengumpulkan dana donasi sebesar Rp 1,8 miliar dalam waktu singkat, hanya dalam 18 jam. Dana tersebut ditujukan untuk membantu para korban bencana di Pulau Sumatera dan menunjukkan kepedulian nyata dari partainya terhadap masyarakat yang terdampak.
“Dengan segala kekurangan, kami fokus pada tindakan nyata yang dapat membantu meringankan beban para korban,” ujar Oso. Menurutnya, jumlah donasi bukanlah tujuan utama, tetapi yang paling penting adalah keinginan untuk membantu sesama dalam situasi sulit.
Oso berharap tindakan ini bisa menginspirasi rakyat Indonesia untuk lebih peduli pada sesama. “Bayangkan jika semua pihak mau berkontribusi seperti ini, betapa besar dampaknya bagi masyarakat yang sedang dalam kesulitan,” tambahnya.
Kebijakan Pemerintah Terkait Status Darurat Bencana
Dalam kesempatan itu, Oso juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera menetapkan status darurat bencana di kawasan yang terkena dampak. Ia menekankan bahwa keputusan cepat dari pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan bantuan yang lebih terstruktur dan efektif.
“Kami tidak menyalahkan negara, tetapi kami berharap ada keberanian dan kecepatan dari pemerintah dalam mengambil tindakan,” ungkapnya. Oso menekankan perlunya kebijakan yang lebih pro-rakyat agar bantuan dapat langsung dirasakan oleh para korban.
Oso juga mengatakan bahwa perlu ada evaluasi terhadap kebijakan dalam penanganan bencana agar lebih responsif. Dia menambahkan, “Kepedulian kami sudah ada, namun keputusan terkait status darurat sangatlah penting untuk mempercepat proses pemulihan.”.
Penyebab Banjir dan Tindakan Investigasi oleh Pemerintah
Di sisi lain, Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, juga menyoroti peran penting industri dalam mengatasi dampak bencana. Ia berencana untuk menginvestigasi aktivitas tambang yang mungkin berkontribusi terhadap terjadinya bencana alam di kawasan tersebut.
Bahlil memastikan bahwa sanksi tegas akan diterapkan kepada perusahaan yang melanggar aturan pertambangan dan berpotensi memperparah kondisi lingkungan. Langkah ini diambil untuk menegaskan bahwa keselamatan masyarakat dan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sumber daya alam.
“Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum jika ada pelanggaran yang terbukti,” katanya. Ini merupakan sinyal positif bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat.
Pentingnya Kerjasama Antar Elemen Masyarakat dalam Masa Sulit
Oso menegaskan bahwa seluruh elemen masyarakat perlu bersinergi dalam menghadapi bencana. Ia percaya bahwa dengan adanya kebersamaan, segala masalah dapat diatasi dengan lebih baik. “Kita semua memiliki peran dalam membantu sesama, terutama di saat-saat krisis seperti ini,” ujarnya.
Semangat gotong royong harus ditumbuhkan kembali untuk mempercepat proses pemulihan. Oso berharap setiap individu merasa tergerak untuk berkontribusi dalam bentuk apapun, entah itu materi, tenaga, atau dukungan moral bagi mereka yang membutuhkan.
Oso percaya bahwa kepedulian sosial adalah bagian dari fondasi bangsa ini. “Kami akan terus bergerak untuk memperkuat solidaritas di antara semua elemen masyarakat dengan langkah-langkah konkret,” katanya menutup pidatonya. Dengan segala komitmen dan tindakan nyata, Partai Hanura ingin menjadi bagian dari solusi menghadapi bencana.










