Produsen otomotif asal China, Chery, mengungkapkan kesiapannya untuk berkontribusi dalam membangun industri mobil nasional di Indonesia. Dalam pernyataan terbaru, mereka menegaskan akan memberikan dukungan penuh berdasarkan permintaan dari pemerintah.
Budi Darmawan, Direktur Pemasaran Chery Sales Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya bersedia membantu dalam berbagai bentuk. Hal ini mencerminkan keinginan mereka untuk berperan aktif dalam pengembangan sektor otomotif di Indonesia.
Keberadaan Chery di Indonesia bukanlah tanpa alasan, mengingat potensinya sebagai pasar otomotif yang sedang berkembang. Kolaborasi dengan pemerintah diharapkan dapat mendorong pembuatan mobil berkualitas dan ramah lingkungan.
Komitmen Chery Terhadap Perkembangan Mobil Nasional di Indonesia
Chery berkomitmen untuk mendukung ambisi pemerintah dalam menciptakan mobil nasional. Mereka siap berpartisipasi dalam proyek yang bertujuan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk otomotif.
Dalam pembicaraannya, Budi menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri dan pemerintah. Dengan bekerja sama, mereka berharap bisa menciptakan produk yang memenuhi standar nasional dan internasional.
Tidak hanya dari Chery, berbagai produsen lain juga menunjukkan minat yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa industri otomotif Indonesia sedang memasuki fase yang lebih berpengaruh di kancah global.
Minat Merek Lain untuk Turut Serta dalam Proyek Mobil Nasional
Selain Chery, perusahaan lain seperti Hyundai juga berencana berinvestasi dalam pengembangan mobil nasional. Hyundai menyarankan agar TKDN pada produk yang dibuat mencapai 80 persen, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah.
Minat Hyundai untuk berperan dalam proyek ini terungkap dalam pertemuan dengan Presiden Hyundai Motor Group di Korea Selatan. Usulan tersebut menjadi langkah awal yang signifikan dalam pembangunan mobil nasional.
Keinginan Hyundai menunjukkan bahwa mereka siap berkolaborasi demi menciptakan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. Dengan harapan, mobil tersebut akan siap diproduksi dalam waktu dekat.
Pembangunan Mobil Nasional dan Peran Perusahaan Afiliasi Pemerintah
Pemerintah Indonesia juga menggandeng beberapa perusahaan afiliasi untuk menangani proyek mobil nasional. Teknologi Militer Indonesia (TMI) dan Pindad memiliki peran masing-masing dalam pengembangan kendaraan yang sesuai dengan karakteristik Indonesia.
Pindad, yang lebih dikenal sebagai produsen militer, tengah merombak produknya agar bisa memenuhi kebutuhan penumpang. Salah satu contohnya adalah Maung, yang telah berhasil dikonversi menjadi mobil penumpang.
Sementara TMI, yang didirikan oleh Kementerian Pertahanan, sedang mengerjakan konsep SUV listrik. Prototipe kendaraan tersebut diperkenalkan pada ajang pameran otomotif, yang menunjukkan kemajuan dalam riset dan pengembangan mereka.
Protokol Masa Depan Mobil Nasional di Indonesia
Mobil listrik yang sedang dikembangkan oleh TMI, dengan nama i2C atau Indigenous Indonesian Car, memiliki target untuk masuk ke tahap produksi massal paling lambat tahun 2028. Diharapkan, kendaraan ini bisa menawarkan harga yang terjangkau di bawah Rp500 juta.
Inisiatif ini tidak hanya akan menciptakan peluang baru dalam industri otomotif, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Dengan munculnya kendaraan baru, diharapkan sembilan puluh persen dari komponen mobil dapat diproduksi di dalam negeri.
Dengan berbagai usaha dan kolaborasi yang dilakukan banyak pihak, masa depan industri otomotif di Indonesia tampak cerah. Mobil nasional diharapkan menjadi simbol kemajuan dan kemandirian bangsa dalam sektor otomotif.











