BYD Indonesia baru-baru ini menjelaskan tujuan kunjungan tim mereka ke pabrik Handal Indonesia Motor (HIM) yang memproduksi kendaraan merek China. Ada spekulasi yang berkembang mengenai kemungkinan kolaborasi antara kedua pihak untuk memenuhi target produksi mobil di Indonesia, mengingat pabrik BYD sendiri belum sepenuhnya operasional.
Luther Panjaitan, yang menjabat sebagai Head of Public and Government Relations BYD Motor Indonesia, mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut bersifat penelitian dan bukan upaya untuk menjalin kerjasama perakitan. Kunjungan ini merupakan langkah untuk mempelajari proses produksi serta aspek kualitas yang ada di HIM.
Dalam percakapan dengan wartawan di kawasan PIK, Luther menegaskan pentingnya riset sebelum memulai operasi. Menurutnya, mengevaluasi tingkat kualitas kontrol dan berbagai aspek R&D menjadi fokus utama dalam kunjungan tersebut.
Pentingnya Riset dan Pengembangan Sebelum Produksi
Luther menjelaskan bahwa tim manufaktur BYD dari pusat perlu melakukan penelitian ini untuk memastikan setiap aspek proses produksi dipahami dengan baik. Melalui kunjungan ini, mereka tidak hanya mengkaji fasilitas, tetapi juga belajar dari pengalaman yang ada.
Ia menambahkan bahwa kunjungan tersebut juga menunjukkan hubungan baik yang terjalin dengan pemilik fasilitas HIM. Kolaborasi dan sinergi penting dalam menghadapi tantangan di industri otomotif, dan pengamatan ini menjadi salah satu modal awal memproduksi mobil di pabrik milik mereka sendiri.
Dengan dasar pemahaman yang kuat tentang fasilitas yang ada, perusahaan berharap untuk menjaga konsistensi dan kualitas produk yang dihasilkan. Kunjungan ini dianggap sebagai langkah positif sebelum memulai produksi secara resmi di pabrik yang telah mereka bangun.
Klarifikasi Mengenai Kerjasama dengan Handal Indonesia Motor
Meski ada spekulasi tentang kolaborasi, Luther menegaskan tidak ada rencana untuk menggunakan fasilitas HIM untuk produksi mobil BYD. Handal sendiri memang dikenal sebagai perusahaan yang menerima perakitan berbagai merek otomotif di Indonesia, namun BYD memiliki rencana tersendiri.
Dikabarkan bahwa BYD telah menginvestasikan Rp11,2 triliun untuk mendirikan pabrik di Subang, Jawa Barat, yang akan siap beroperasi pada kuartal pertama tahun depan. Dalam hal ini, BYD lebih memilih untuk mengoptimalkan fasilitas yang mereka miliki ketimbang bekerja sama dengan pabrik lain.
Menurutnya, fokus BYD adalah membangun identitas sebagai produsen mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan efisiensi dan inovasi. Pertumbuhan industri otomotif listrik di Indonesia menjadi pendorong utama bagi perusahaan untuk terus berinvestasi dan berkembang lebih jauh.
Reaksi dari Pihak Handal Indonesia Motor Mengenai Kunjungan Tersebut
Jongkie D. Sugiarto, Wakil Komisaris Utama HIM, juga memberikan pernyataan mengenai kunjungan oleh perwakilan BYD. Dia menegaskan bahwa kunjungan ini bukan merupakan penjajakan kerja sama untuk perakitan kendaraan, melainkan sebuah perbincangan santai.
Jongkie menyebutkan bahwa BYD ingin melihat fasilitas produksi di HIM. Meskipun tidak ada rencana kolaborasi yang terjalin, pertemuan ini menjadi kesempatan untuk berbagi informasi dan support yang baik di antara para pelaku industri otomotif.
HIM sendiri merupakan pabrik yang dikenal memproduksi berbagai merek mobil, di antaranya Chery, Neta, Geely, BAIC, Jetour, Jaecoo, Aletra, Polytron, dan Xpeng. Hal ini menunjukkan bahwa HIM telah memiliki pengalaman yang solid dalam industri otomotif di Tanah Air.











