BYD Motor Indonesia telah mengonfirmasi bahwa rencana recall ratusan ribu mobil listrik oleh prinsipal mereka di China tidak berdampak pada Indonesia. Dalam sebuah pernyataan resmi, BYD menegaskan bahwa model yang terlibat dalam recall tersebut bukan merupakan yang dijual di pasar Indonesia, sehingga konsumen yang memiliki kendaraan BYD di tanah air tidak perlu khawatir.
Pengumuman ini dilakukan oleh Luther Panjaitan, Kepala Hubungan Publik dan Pemerintahan PT BYD Motor Indonesia. Ia menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memberikan kejelasan dan memastikan bahwa semua produk mereka yang ada di Indonesia tetap aman.
Recall tersebut merupakan bagian dari rencana besar BYD, di mana perusahaan kendaraaan listrik terbesar di China itu berniat menarik kembali sekitar 115 ribu mobil listrik dari dua model yaitu Tang dan Yuan Pro yang diproduksi antara tahun 2015 hingga 2022.
Penyebab Recall Mobil Listrik BYD dan Dampaknya bagi Konsumen
Dari total mobil yang akan direcall, sebanyak 44.535 unit adalah model Tang yang diproduksi antara Maret 2015 hingga Juli 2017. Permasalahan utama dari recall ini terkait dengan cacat desain pada komponen tertentu yang dapat menyebabkan malfungsi pada kendaraan.
Bagi konsumen yang memiliki model ini, hal ini tentunya cukup meresahkan. Namun, berdasarkan informasi resmi dari BYD, mereka menjamin bahwa semua langkah yang diambil bertujuan untuk keselamatan pengguna mobil mereka.
Selain itu, model Yuan Pro juga terpaksa mengalami recall, dengan jumlah sebanyak 71.248 unit yang diproduksi antara Februari 2021 hingga Agustus 2022. Masalah yang ditemukan pada model ini berkaitan dengan kualitas pemasangan baterai yang dilakukan selama proses produksi.
Rekam Jejak Recall Sebelumnya dan Respons Pasar
Sebelumnya, pada bulan Januari, BYD juga melakukan recall untuk model plug-in hybrid Fangchengbao Bao 5 yang diakibatkan oleh risiko kebakaran, dengan total 6.843 unit yang terlibat. Ini menunjukkan bahwa perhatian BYD terhadap masalah keselamatan mobil mereka cukup serius.
Pada bulan September tahun lalu, BYD juga menarik kembali hampir 97 ribu unit Dolphin dan Yuan Plus karena adanya masalah pada unit kontrol stir yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Kasus-kasus ini menggambarkan bagaimana pabrikan mobil elektrifikasi ini berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kualitas produk yang mereka luncurkan.
Respons pasar terhadap recall yang dilakukan oleh BYD umumnya cukup positif, meski beberapa konsumen khawatir akan keselamatan kendaraan mereka. Mobil listrik semakin diminati, dan langkah proaktif seperti ini dinilai penting untuk menjaga reputasi perusahaan di mata konsumen.
Tindakan Selanjutnya bagi Pemilik Mobil Terkait Recall
Bagi konsumennya di Indonesia, BYD menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil jika mereka memiliki salah satu model yang terlibat dalam program recall. Pemilik mobil disarankan untuk menghubungi dealer resmi BYD terdekat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur perbaikan.
Selain itu, mereka dapat memastikan bahwa mobil yang mereka miliki telah dilakukan pengecekan dan perbaikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini sangat penting untuk mencegah masalah di masa depan dan menjaga agar pengalaman berkendara tetap aman.
BYD berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada konsumen mereka selama proses recall ini, sehingga pemilik mobil tidak merasakan kesulitan yang berarti. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kepercayaan pelanggan tetap terjaga.










