Di tengah meningkatnya minat terhadap kendaraan listrik, jarak tempuh yang dapat dicapai dengan baterai penuh menjadi salah satu pertimbangan utama bagi konsumen. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah asosiasi otomotif di Australia bernama Rear World Testing Program berupaya menguji klaim pabrikan terkait performa jarak tempuh mobil listrik.
Dalam pengujian ini, lima model mobil listrik populer diuji untuk melihat seberapa akurat pengumuman pabrik mengenai jarak tempuh dengan kondisi baterai penuh. Mobil-mobil yang diuji meliputi Smart #3, Kia EV6, Tesla Model Y, Tesla Model 3, dan BYD Atto 3.
Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan adanya variasi yang signifikan antara klaim pabrikan dan jarak tempuh yang sebenarnya. Temuan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi konsumen dalam memilih kendaraan listrik yang sesuai.
Pengujian Terhadap Lima Model Mobil Listrik Terkenal
Dari kelima model yang diuji, Smart #3 tampil sebagai model dengan hasil yang paling mendekati klaim pabrikan. Jarak tempuh yang diklaim adalah 455 km, dan hasil tes menunjukkan jarak hanya lebih rendah lima persen, yaitu 432 km.
Sementara itu, Kia EV6 dan Tesla Model Y menunjukkan hasil yang cukup mengecewakan, masing-masing dengan jarak tempuh 8 persen lebih rendah dari yang dijanjikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua model tersebut mungkin tidak memenuhi ekspektasi pasar.
Di sisi lain, Tesla Model 3 dari produksi 2024 hanya dapat menempuh jarak 441 km, sedangkan pabrikannya mengklaim dapat mencapai 513 km, menciptakan selisih sekitar 14 persen. Ini menyoroti kekurangan yang perlu diperhatikan oleh calon pembeli.
Temuan Mengejutkan dari BYD Atto 3
Salah satu hasil paling mencolok datang dari BYD Atto 3, yang mengklaim mampu menempuh jarak hingga 480 km. Namun, hasil dari pengujian menunjukkan bahwa kendaraan ini hanya dapat menempuh sejauh 368 km, menciptakan selisih 23 persen dari klaim tersebut.
Hasil ini menunjukkan adanya potensi manipulasi dalam klaim jarak tempuh yang dapat berdampak negatif pada kepercayaan konsumen. Pihak pabrikan perlu lebih transparan dalam memberikan informasi kepada publik mengenai performa mobil yang mereka luncurkan.
Direktur Pelaksana AAA, Michael Bradley, mengatakan bahwa program pengujian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang independen dan membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian yang lebih tepat. Dia juga menekankan pentingnya kepercayaan dalam memilih kendaraan listrik.
Pentingnya Program Uji dan Transparansi Informasi
Program pengujian ini dimulai pada tahun 2023, didukung dengan dana federal sebesar 14 juta dolar Australia. Metode pengujian dilakukan secara ketat dengan menggunakan sirkuit sepanjang 93 km di sekitar Geelong, Victoria.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk menerapkan protokol berbasis regulasi Eropa yang memastikan hasil pengujian dapat diulang. Ini juga bertujuan untuk meminimalkan variabel manusia yang dapat mempengaruhi hasil, seperti cara berkendara atau perubahan kondisi lalu lintas.
Dengan adanya program semacam ini, konsumen diharapkan dapat lebih memahami mana di antara model-model yang ada yang benar-benar memenuhi klaim pabrikan. Ini sangat penting, mengingat banyaknya pilihan kendaraan listrik yang tersedia di pasar saat ini.