Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi baru-baru ini mengungkapkan perubahan signifikan dalam organisasi mereka, termasuk logo yang tidak lagi menampilkan siluet wajah mantan Presiden Joko Widodo. Transformasi ini ditujukan untuk memperkuat dukungan terhadap agenda politik Presiden Prabowo Subianto.
Budi Arie mengungkapkan bahwa langkah ini adalah bagian dari usaha besar untuk mendukung agenda politik yang diyakini akan membawa perubahan positif bagi masyarakat. Dalam pernyataannya, ia menekankan komitmen Projo untuk beradaptasi dalam menghadapi perkembangan politik yang dinamis di Indonesia.
Ia juga menyampaikan bahwa keputusan mengenai logo baru akan diambil dalam forum kongres yang diadakan pada akhir pekan. Hal ini menunjukkan keseriusan Projo dalam melakukan perubahan yang berarti, bukan hanya sekadar kosmetik.
“Nanti akan kita putuskan di kongres ketiga ini. Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu,” tutur Budi Arie. Hal ini menegaskan pentingnya citra organisasi yang lebih inklusif dan representatif bagi semua anggota.
Kendati logo baru direncanakan, Budi Arie mengonfirmasi bahwa nama Projo tidak akan mengalami perubahan. Menurutnya, nama tersebut bukanlah singkatan dari “pro Jokowi,” meski selama ini dikenal luas seperti itu.
Kepada media, ia menjelaskan bahwa Projo sebenarnya berasal dari gabungan kata yang berarti ‘negeri’ dan ‘rakyat’ dalam bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi. Elemen bahasa ini menunjukkan bahwa Projo tidak hanya sekadar organisasi, melainkan juga merupakan simbol dari cinta terhadap negara dan rakyat.
Perubahan Logo Menyiratkan Transformasi Organisasi yang Mendalam
Ketika Budi Arie mengumumkan rencana tersebut, reaksi dari anggota dan pendukung Projo bervariasi. Banyak yang melihat perubahan logo sebagai langkah positif menuju identitas baru yang lebih kuat. Penekanan pada dukungan terhadap Prabowo Subianto juga dianggap sebagai bagian dari strategi politik yang matang.
Di dalam kongres, para anggota akan berkesempatan untuk memberikan masukan terkait logo baru dan visi masa depan organisasi. Ini menunjukkan bahwa Projo berusaha untuk menjadi lebih demokratis dan melibatkan suara anggotanya dalam pengambilan keputusan penting.
Penggantian logo diharapkan tidak hanya menjadi simbol visual, tetapi juga representasi dari perubahan mindset dan pola pikir anggota. Budi Arie percaya bahwa dengan logo yang baru, Projo dapat lebih baik merepresentasikan nilai-nilai yang dipegang oleh organisasinya.
Pentingnya Identitas yang Mewakili Semua Anggota
Perubahan yang direncanakan ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi kesan ‘kultus individu’ yang selama ini melekat pada organisasi. Hal ini sangat penting, terutama dalam konteks politik Indonesia yang dinamis. Identitas yang inklusif diharapkan dapat menarik lebih banyak orang untuk bergabung dan berkontribusi.
Budi Arie juga menerangkan bahwa organisasi perlu beradaptasi dengan perubahan zaman. Identitas baru yang lebih modern dan relevan diharapkan tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga meningkatkan partisipasi anggota dalam berbagai program yang dijalankan.
Pelibatan anggota dalam proses perubahan ini diharapkan mampu memperkuat rasa memiliki dan meningkatkan solidaritas. Dengan demikian, Projo dapat menjalankan misi sosial politiknya dengan lebih efektif.
Komitmen Terhadap Nilai-Nilai Dasar Organisasi Projo
Meski melakukan perubahan besar, Budi Arie menegaskan bahwa nilai-nilai dasar Projo tidak akan berubah. Organisasi tetap berkomitmen untuk mencintai dan melayani rakyat. Ini adalah landasan yang akan terus dijaga meski ada pergeseran dalam tampilan visual organisasi.
Dalam konteks ini, Projo berupaya tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keterlibatan aktif dalam isu-isu sosial dan politik menjadi bagian dari komitmen tersebut. Anggota diharapkan untuk terus menjalankan peran aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang mendukung masyarakat.
Dengan pendekatan ini, Projo berambisi untuk menjadi organisasi yang tidak hanya berkutat di ranah politik, tetapi juga berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Transformasi logo menjadi media untuk mengejar visi yang lebih besar dan lebih berkualitas.











