Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa 690 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah berhasil mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Pencapaian ini merupakan langkah positif menuju target BGN dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat.
Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 13.347 SPPG, dan BGN berkomitmen untuk memastikan semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan SLHS dalam waktu sebulan ke depan. Proses ini melibatkan verifikasi yang ketat untuk menjamin keselamatan dan kebersihan makanan yang disajikan.
Dadan juga menyampaikan bahwa dalam waktu sehari, pihaknya dapat memverifikasi hingga 200 SPPG. Dukungan kolaboratif dari berbagai pihak juga berperan penting dalam upaya membangun 6.000 SPPG di daerah-daerah terpencil.
Rencana Strategis BGN untuk Mencapai Target Gizi Nasional
Dalam menghadapi tantangan pemenuhan gizi nasional, BGN optimis bisa mencapai target 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun ini. Saat ini, serapan anggaran yang telah digunakan mencapai Rp35 triliun untuk mendukung program ini.
Pada bulan November mendatang, BGN diperkirakan membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp14 triliun. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan dukungan yang lebih besar untuk mengimplementasikan program dengan efektif.
Menko Pangan Zulkifli Hasan juga menjelaskan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) terkait Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG telah rampung disusun. Ini termasuk pengaturan tentang tim koordinasi yang akan mengawasi jalannya program secara menyeluruh.
Langkah-Langkah Keamanan dan Kebersihan dalam Penyajian Makanan
BGN tidak hanya memprioritaskan jumlah, tetapi juga kualitas penyajian makanan. Penanganan dan pengelolaan makanan yang baik menjadi syarat mutlak untuk menjaga keamanan dan kebersihan yang ke depannya akan diupayakan melalui SOP yang ketat.
SOP yang diterapkan mencakup prosedur seperti penggunaan air galon yang aman dan sterilisasi alat memasak. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, yang bisa mengancam kesehatan masyarakat.
Dalam hal ini, BGN juga memberikan edukasi kepada peserta tentang pentingnya sanitasi. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, diharapkan risiko kesehatan dapat diminimalkan.
Peran TNI AD dalam Program Makan Bergizi
Selain BGN, keterlibatan institusi lain seperti TNI Angkatan Darat (AD) juga penting dalam pelaksanaan program ini. Personel TNI AD baru-baru ini mengikuti pelatihan terkait penyajian makanan bergizi di Singapura.
Pelatihan ini merupakan hasil dari kerja sama antara Kepala Staf Angkatan Darat dengan rekan-rekan sejawatnya di Singapura. Melalui pertukaran ilmu, diharapkan kemampuan mereka dalam menyajikan makanan bergizi semakin meningkat.
Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan para personel TNI AD dapat memberikan kontribusi lebih dalam penerapan program MBG di lapangan. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa masalah gizi bukan hanya tanggung jawab satu lembaga tetapi merupakan tanggung jawab bersama.










