Minggu, 3 Agustus 2025, menjadi momen penting bagi industri otomotif Indonesia dengan diadakannya GIIAS 2025. Ajang ini bukan hanya memamerkan teknologi baru, tetapi juga memberikan gambaran mengenai preferensi masyarakat terhadap kendaraan baru.
Pameran tahunan ini mengundang perhatian banyak publik, terutama dalam hal perkembangan elektrifikasi di sektor otomotif. Meskipun banyak pabrikan menghadirkan kendaraan listrik, hasil survei menunjukkan bahwa pilihan konsumen masih beragam.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh salah satu pabrikan otomotif, terungkap bahwa peminat kendaraan bermesin diesel masih sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun tren elektrifikasi semakin menguat, tradisi dan kepercayaan pada teknologi yang sudah ada tetap bertahan.
Persepsi Masyarakat Terhadap Kendaraan Listrik dan Diesel di GIIAS 2025
Satu temuan menarik dari survei di GIIAS adalah bahwa pengunjung tetap menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap kendaraan bermesin diesel. Model Tank 300 Diesel menonjol sebagai pilihan teratas di antara responden, bahkan mengalahkan kendaraan listrik lainnya.
Dalam survei tersebut, sekitar 27 persen responden menganggap Tank 300 Diesel sebagai kendaraan paling menarik. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan model elektrifikasi seperti Tank 300 HEV dan ORA 03 BEV, yang hanya memperoleh 22 persen masing-masing.
Dominasi pilihan ini tak hanya mencerminkan preferensi pengguna yang sudah berpengalaman, tetapi juga menarik generasi muda. Dalam survei tersebut, 52 persen responden berasal dari Generasi Z, menunjukkan bahwa mereka juga mempertimbangkan kendaraan berbahan bakar fosil.
Minat Generasi Muda Terhadap Mobilitas Ramah Lingkungan
Bisa dilihat bahwa meskipun generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap inovasi, pilihan mereka tidak sepenuhnya mengarah ke kendaraan listrik. Menariknya, 50 persen dari pengunjung booth GWM mengaku belum memutuskan jenis kendaraan yang akan dibeli.
Hanya segelintir responden yang sudah memiliki keputusan, di mana 20 persen memilih kendaraan bertenaga listrik penuh atau BEV. Sementara itu, 12 persen memilih HEV, dan 11 persen masing-masing untuk PHEV dan ICE.
Martina Danuningrat, seorang eksekutif otomotif, menyatakan bahwa hal ini mencerminkan keinginan konsumen untuk mencari kendaraan yang sesuai dengan gaya hidup mereka, bukan hanya mengikuti tren teknologi saat ini.
Transaksi dan Pesanan Kendaraan Selama GIIAS 2025
Dari sisi transaksi, pencapaian GWM selama pameran patut diperhatikan. Data menunjukkan hampir 400 unit kendaraan berhasil dipesan selama pameran berlangsung, dengan 58 persen dari total tersebut merupakan pesanan untuk Tank 300 Diesel.
Ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran GWM di Indonesia mulai membuahkan hasil. Komitmen mereka untuk menjangkau berbagai segmen konsumen dinilai tidak hanya relevan di atas kertas, tetapi juga dalam realitas pasar.
Hal ini menegaskan bahwa masih ada pasar potensial dalam segmen kendaraan tradisional, meskipun ada dorongan yang kuat menuju elektrifikasi. Keseimbangan antara inovasi dan kebutuhan konsumen adalah kunci bagi keberhasilan pabrikan otomotif ke depan.
Menjadi Berbagai Pilihan: Mengapa Diversifikasi Sangat Penting
Salah satu aspek penting yang perlu dikaji adalah kebutuhan untuk mendiversifikasi pilihan kendaraan. Masyarakat tidak hanya melihat satu jenis tenaga penggerak sebagai solusi tetapi lebih pada kombinasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dengan jumlah responden yang belum memutuskan pilihan kendaraan, ini adalah sinyal bagi pabrikan untuk fokus pada pendidikan dan pemahaman konsumen. Perlu diingat, berbagai pilihan tidak hanya meliputi jenis tenaga penggerak, tetapi juga fitur dan manfaat lainnya yang ditawarkan setiap model.
Pabrikan harus berinvestasi dalam promosi dan informasi tentang manfaat kendaraan ramah lingkungan tanpa mengabaikan keunggulan dari teknologi tradisional. Pengalaman dan pengetahuan yang tepat dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan yang lebih bijak.