Paris Saint-Germain menunjukkan performa brilian saat melawan Bayer Leverkusen dalam laga penyisihan grup Liga Champions yang berlangsung di Stadion BayArena. Dengan skor akhir 7-2, kemenangan ini bukan hanya mempertegas dominasi PSG, tetapi juga menciptakan momen menarik dengan dua kartu merah dan drama di titik penalti.
Sejak awal pertandingan, PSG langsung mengambil inisiatif dengan menekan lawan. Hasilnya terlihat jelas ketika Willian Pacho berhasil menyundul bola dari umpan silang Nuno Mendes, membuka keunggulan 1-0 dalam tujuh menit pertama.
Namun, situasi mulai berubah ketika Bayer Leverkusen harus kehilangan satu pemain, Robert Andrich, yang mendapatkan kartu merah di menit ke-32. Hal ini membuat Leverkusen berjuang lebih keras untuk menyeimbangkan pertandingan.
Drama Hormati Kartu Merah dan Penalti dalam Laga Pertandingan
Setelah kartu merah untuk Leverkusen, atmosfer pertandingan semakin memanas. Hanya empat menit setelahnya, PSG juga harus menghadapi situasi sulit saat Illia Zabarnyi diusir dari lapangan oleh wasit setelah sebuah pelanggaran di kotak penalti. Penalti dieksekusi oleh Aleix Garcia yang berhasil menyamakan skor menjadi 1-1.
Namun, PSG tidak kehilangan fokus. Desire Doue cepat menjawab, membawa timnya kembali unggul 2-1 sebelum Khvicha Kvaratskhelia menambahinya, menjadikan skor babak pertama 4-1. Kegigihan PSG dalam menyerang terbukti membuat Leverkusen kesulitan untuk menanggapi serangan mereka.
Dalam kondisi tak seimbang, Leverkusen berusaha membalikkan keadaan, tetapi serangan demi serangan dari PSG menjadi ancaman nyata. Individu-individu kunci seperti Kvaratskhelia dan Doue memperlihatkan permainan mengesankan yang sulit dibendung oleh pertahanan Leverkusen.
Kemampuan Strategis Tim dalam Mengambil Alih Pertandingan
Di babak kedua, PSG tetap menampilkan permainan dominan. Nuno Mendes mencetak gol kelima bagi PSG pada menit ke-50, memanfaatkan kelengahan pertahanan Leverkusen. Meskipun Garcia berhasil memperkecil kedudukan menjadi 2-5, PSG tetap tidak memberikan ruang bagi sang lawan untuk mengembangkan permainan.
Ousmane Dembele, yang baru kembali dari cedera, juga menunjukkan bahwa ia masih memiliki insting mencetak gol dengan mencatatkan namanya di papan skor. Hal ini semakin menambah keyakinan bagi tim bahwa mereka bisa meraih hasil maksimal di setiap pertandingan yang dilalui.
Kemenangan meyakinkan ini tidak hanya memberi tiga poin bagi PSG, tetapi juga memberikan dominasinya di puncak klasemen grup. PSG menunjukkan mereka bukan hanya tim biasa, tetapi salah satu penantang nyata untuk meraih trofi Liga Champions musim ini.
Fakta Menarik dari Kemenangan Menghebohkan PSG
Setiap kemenangan selalu menyimpan cerita dan fakta menarik. Kemenangan melawan Bayer Leverkusen menjadi yang ke-12 bagi PSG dalam Liga Champions tahun 2025, menyetarakan mereka dengan rekor tim-tim besar seperti Real Madrid. Hal ini menunjukkan konsistensi PSG dalam mempersembahkan performa terbaik di turnamen bergengsi.
Hal yang menarik lainnya adalah PSG mampu mencetak setidaknya empat gol di babak pertama untuk pertama kalinya sejak 2022. Statistik ini menunjukkan keberhasilan PSG menciptakan peluang dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Lebih jauh lagi, kemenangan ini menjadi catatan sejarah bagi PSG, yang kini telah meraih tiga kemenangan atas Bayer Leverkusen. Hasil ini semakin mengukuhkan posisi PSG sebagai tim yang dominan dalam pertemuan mereka di pentas Eropa, di mana Leverkusen belum pernah meraih kemenangan atas PSG secara resmi.
Dalam 17 pertandingan terakhir di kompetisi Eropa, Bayer Leverkusen hanya satu kali mengalami kekalahan di markas mereka. Namun, pertahanan mereka terlihat rentan saat menghadapi tim sekelas PSG yang dikenal dengan serangan mematikannya. Kemenangan ini menciptakan keraguan bagi tim tuan rumah yang in previous years seringkali tampil solid.
Keberhasilan PSG dalam menghancurkan benteng kokoh ini semakin memperlihatkan ambisi mereka untuk meraih gelar Liga Champions. Setiap pertandingan semakin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bertujuan untuk ikut serta, tetapi juga untuk menambah koleksi trofi paling prestisius di Eropa.