Dominasi Honda di pasar sepeda motor Vietnam saat ini menghadapi tantangan serius. Langkah pemerintah Hanoi untuk mempercepat transisi ke motor listrik berbasis baterai menjadi faktor utama dalam perubahan ini.
Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, mengeluarkan arahan penting pada bulan Juli lalu yang secara tegas melarang penggunaan motor berbahan bakar fosil di pusat ibu kota dalam waktu 12 bulan ke depan. Selain itu, larangan tersebut akan diperluas mulai tahun 2028, yang semakin mempertegas komitmen pemerintah terhadap lingkungan.
Menyusul langkah tersebut, banyak perusahaan sepeda motor, termasuk Honda, mengungkapkan keprihatinan mereka. Beberapa produsen telah mengirimkan surat kepada otoritas terkait untuk mengekspresikan keberatan mereka karena dianggap bahwa implementasi kebijakan ini terlalu mendesak.
Data dari industri menunjukkan penjualan motor Honda di Vietnam mengalami penurunan signifikan. Angka penjualan anjlok hampir 22 persen pada bulan Agustus dibandingkan dengan bulan Juli sebelumnya, dengan penurunan 13 persen dibandingkan tahun lalu setelah kebijakan baru diumumkan.
Perwakilan dari Honda di Vietnam enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai hal ini. Sementara itu, Kementerian Transportasi Vietnam juga belum memberikan tanggapan resmi, meskipun pemerintah menyatakan bahwa langkah ini penting untuk mengatasi masalah polusi udara di Hanoi yang kerap terdaftar sebagai salah satu kota dengan tingkat pencemaran tertinggi di dunia.
Tanggapan Konsumen Terhadap Kebijakan Motor Listrik
Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa banyak warga Hanoi dan Ho Chi Minh City berencana untuk beralih ke motor listrik. Survei yang dilakukan oleh lembaga riset pasar Asia Plus Inc. pada bulan September menunjukkan bahwa 54 persen dari 200 responden akan memilih motor listrik untuk pembelian mereka berikutnya.
Dari jumlah responden, 80 di antaranya adalah pemilik motor Honda. Hanya 24 persen yang menyatakan lebih memilih model berbahan bakar bensin, dengan alasan utama adalah dukungan terhadap kebijakan pemerintah mengenai kendaraan listrik.
Khususnya di Hanoi, sekitar 60 persen responden menyatakan keinginan untuk membeli motor listrik. Sementara itu, setengah dari peserta survei mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk membeli motor dari Honda, dengan 32 persen lainnya memilih merek lokal VinFast.
“Dukungan terhadap kebijakan yang jelas, termasuk larangan bertahap dan insentif, telah mengubah pandangan konsumen secara signifikan,” kata Kengo Kurokawa, kepala Asia Plus. Dia juga menambahkan bahwa ini dapat mempercepat pergeseran pasar lebih cepat dari yang diperkirakan oleh produsen tradisional.
Peluang dan Tantangan di Pasar Motor Vietnam
Pasar motor di Vietnam diperkirakan akan bernilai US$4,6 miliar pada tahun 2025 dan akan tumbuh menjadi US$6 miliar pada tahun 2030, menurut riset yang dilakukan oleh Mordor Intelligence. Kenaikan nilai pasar ini menunjukkan adanya potensi yang besar, meskipun saat ini penjualan motor konvensional masih mendominasi.
Pada tahun lalu, Honda menjual sekitar 2,6 juta unit motor, yang mencakup lebih dari 80 persen dari total penjualan nasional. Sementara itu, VinFast, merek lokal yang relatif baru, melaporkan telah menjual sekitar 71 ribu motor listrik.
Meskipun Honda adalah produsen sepeda motor terbesar di dunia dan telah memproduksi motor listrik, hingga saat ini belum ada informasi yang jelas mengenai jumlahpenjualan motor listrik mereka di Vietnam.
Di Indonesia, Honda juga telah meluncurkan beberapa model motor listrik termasuk Icon e:, CUV e:, dan EM1 e:. Meskipun awalnya harga jual ketiga model tersebut cukup tinggi, belakangan Astra Honda Motor memutuskan untuk memangkas harga secara signifikan demi meningkatkan daya tarik pasar.
Strategi Penjualan dan Respon dari Honda
Harga jual yang tinggi untuk model-model motor listrik tersebut sempat menjadi kendala bagi konsumen. Namun, Astra Honda Motor akhirnya menurunkan harga motor listrik hingga puluhan juta rupiah, meskipun kini diskon yang ditawarkan menyusut menjadi Rp1 juta hingga Rp2 juta per unit.
Strategi harga ini diyakini bisa meningkatkan penjualan motor listrik tahun ini, meskipun perusahaan masih belum merilis data resmi yang menunjukkan pertumbuhan tersebut. Direktur Marketing AHM, Octavianus Dwi Putro, juga menyampaikan bahwa mereka melihat peningkatan permintaan untuk model motor listrik mereka, walaupun tidak membeberkan angka pastinya.
Octa menjelaskan bahwa model motor listrik terlaris saat ini adalah CUV e:. Di antara total penjualan motor listrik, ia memperkirakan bahwa CUV e: menyumbang sekitar 60-70 persen dari total penjualan mereka.
Kendati tantangan terus mengemuka, Honda dan para produsen motor lainnya harus beradaptasi dengan cepat. Masyarakat di Vietnam dan di negara-negara lain semakin terbuka untuk memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan, dan hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi semua perusahaan di industri otomotif.