Kustomfest 2025 menjadi sorotan utama bagi para pecinta kustom budaya di Indonesia. Acara yang berlangsung di Jogja Expo Center ini mengusung tema ‘Madchinist’, mempertegas posisi Kustomfest sebagai barometer kustom budaya di Asia Tenggara.
Dihadiri oleh ratusan penggiat dan kolektor dari seluruh Indonesia dan juga beberapa tamu dari luar negeri, Kustomfest tahun ini berhasil menarik perhatian dengan berbagai karya yang dipamerkan. Keberagaman kreasi tersebut memberikan sebuah showcase yang menarik bagi para pengunjung dan penggemar mobil serta motor kustom.
Atmosfer acara terasa sangat hidup dengan rangkaian kegiatan seperti adu balap flat track dan kontes modifikasi. Ini adalah momen yang sangat ditunggu oleh para penggemar dan pelaku industri kustom, menandai pertumbuhan dan perkembangan budaya kustom di tanah air.
Keberhasilan Kustomfest 2025 di Tengah Tantangan
Direktur Kustomfest, Lulut Wahyudi, menyatakan bahwa kesuksesan acara ini merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi selama bertahun-tahun. Format yang disusun dengan matang, bersinergi dengan konten acara yang menarik, telah menghasilkan dampak positif bagi industri kustom di Indonesia.
Proses kurasi yang ketat di mana 30 mobil dan 145 motor kustom dipilih untuk ditampilkan menunjukkan tingginya standar yang diterapkan. Penilaian tidak hanya didasarkan pada desain, namun juga pada konsep dan inovasi yang dibawa oleh para peserta.
Ratusan karya yang ikut serta dalam pameran ini menunjukkan beragam ide kreatif yang muncul dari pelaku industri. Beberapa karya berhasil mencuri perhatian baik dari juri maupun pengunjung, menegaskan kualitas tinggi yang ditawarkan.
Penghargaan dan Karya Kustom Terbaik
Dari kategori Best Hot Rod & Kustom Car Show, mobil klasik Chevrolet Impala yang dimiliki oleh Jambronk Deathless Empire berhasil meraih juara. Dikenal dengan gaya Low Rider, mobil ini juga menyabet penghargaan untuk Best Display.
Sementara itu, motor kustom berbasis Harley-Davidson Shovelhead 1978 yang dikerjakan oleh Imam Naufaldi dari Queen Lekha Choppers Yogyakarta berhasil tampil mengesankan dengan menjadi pemenang di kategori Best Kustom Bike Show.
Karya ini tidak hanya meraih tempat pertama, namun juga mendapatkan beberapa penghargaan lainnya dari beberapa organisasi kustom. Hal ini semakin menegaskan kehadiran berbagai talenta yang siap bersaing di tingkat internasional.
Program dan Inisiatif untuk Mendorong Kustom Kulture
Kustomfest 2025 juga kembali menggelar program Indonesia Attack, yang berfungsi sebagai ajang seleksi dan promosi bagi karya-karya builder di Indonesia. Tahun ini, salah satu motor hasil karya Ultimate Custom Indonesia dari Malang terpilih untuk tampil di dunia internasional, yakni di The 33rd Yokohama Hot Rod Custom Show 2025.
Dalam persiapan tersebut, para builder akan mendapatkan bimbingan dari para ahli di industri. Mereka akan turut serta dalam Honda Dream Ride Project dengan motor Honda Stylo, sebagai langkah awal memperkenalkan karya mereka ke pasar global.
Ini merupakan kesempatan besar bagi mereka untuk menunjukkan keahlian dan kreatifitas, sekaligus menjalin relasi dengan komunitas kustom di luar negeri. Dengan dukungan ini, harapan untuk perkembangan industri kustom di Indonesia semakin terbuka lebar.
Kemeriahan dan Berbagai Konten Menarik di Kustomfest
Lintasan balap flat track menjadi salah satu daya tarik Kustomfest 2025, di mana para pembalap menguji kemampuan mereka. Aksi mengesankan dari Toshiyuki Ozawa dan Masa Komazaki berhasil membuat penonton terpuaskan dan semakin semarak.
Selain balap, beragam konten menarik seperti Pin Up Contest, Helmet Kustom Paint, serta Kustom Paint Battle turut memeriahkan suasana. Semua elemen ini menambah nilai festival dan menjadikannya sebagai tempat berkumpulnya berbagai komunitas.
Puncak acara Kustomfest tahun ini ditandai dengan pengundian lucky draw, yang dimenangkan oleh Raden Dicka Prabowo Aji Kusuma dari Yogyakarta. Ia mendapatkan hadiah utama perjalanan ke Yokohama untuk mengamati langsung event top dunia, Yokohama Hot Rod Custom Show.