Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan urgensi data yang valid mengenai penyandang disabilitas di Indonesia. Menurutnya, ketersediaan satu data yang akurat sangat penting agar kebijakan dan program pembangunan dapat diarahkan secara tepat.
“Untuk menciptakan program pembangunan yang berpijak pada data yang valid, kita perlu memastikan informasi tersebut dapat diakses oleh semua pihak,” ujar Lestari dalam rilis tertulisnya. Tanpa data yang kula terukur, implementasi program inklusi untuk penyandang disabilitas berisiko tidak dapat berjalan secara optimal.
Fakta bahwa data penyandang disabilitas saat ini tersebar di berbagai kementerian menjadi perhatian serius. Hal ini menyebabkan banyak program yang dirancang untuk membantu mereka tidak dapat mencapai sasaran dengan baik.
Pentingnya Data Tunggal untuk Penyandang Disabilitas di Indonesia
Data yang valid menjadi fondasi pengambilan keputusan yang baik dalam perencanaan pembangunan. Tanpa data yang terintegrasi, sering kali tercipta kekacauan dalam pelaksanaan program-program yang diharapkan dapat mengangkat kualitas hidup penyandang disabilitas.
Dalam hal ini, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, juga menyatakan bahwa saat ini data penyandang disabilitas tersebar di mana-mana. Hal ini dapat menjadi penyebab kegagalan dalam mencapai tujuan program-program pemerintah yang khusus ditujukan bagi penyandang disabilitas.
Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2024, lebih dari 17,8 juta warga Indonesia merupakan penyandang disabilitas. Angka ini menunjukkan betapa besar pengaruh penyandang disabilitas dalam masyarakat kita.
Statistik Penyandang Disabilitas yang Mengkhawatirkan
Berdasarkan data yang ada, sepertiga dari jumlah penyandang disabilitas belum menyelesaikan pendidikan dasar. Kondisi ini memperlihatkan tantangan besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan mereka.
Di samping itu, kontribusi penyandang disabilitas dalam dunia kerja sangat rendah, hanya mencapai 23,94%. Kondisi ini tidak hanya merugikan mereka, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan yang kehilangan potensi sumber daya manusia yang berkualitas.
Lestari merasa bahwa langkah konkret untuk mewujudkan data tunggal yang akurat harus dilakukan segera. Langkah ini meliputi pengembangan metodologi yang memungkinkan identifikasi yang lebih baik terhadap kebutuhan penyandang disabilitas.
Kolaborasi untuk Mewujudkan Data Tunggal yang Valid
Proses pengumpulan dan pengolahan data terkait disabilitas harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik dari tingkat pusat maupun daerah. Kolaborasi ini sangat diperlukan agar data yang dihasilkan mencerminkan realitas yang ada di lapangan.
Penting untuk menyadari bahwa pencatatan data bukan hanya sekadar angka, tetapi juga harus menyertakan identifikasi kebutuhan yang bervariasi dari masing-masing penyandang disabilitas. Pendekatan yang holistik ini sangat krusial untuk menciptakan program-program yang relevan dan berkesinambungan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga mengingatkan bahwa semua elemen masyarakat mempunyai peran penting dalam mendukung upaya ini. Dukungan dari masyarakat membuat proses pengumpulan data lebih efektif dan akurat.
Arah Pembangunan yang Lebih Inklusif untuk Penyandang Disabilitas di Tanah Air
Menyinggung aspek perencanaan dan dana, Lestari berharap semua langkah yang diperlukan untuk menghimpun data tunggal berskala nasional bisa dilakukan dengan matang. Hal ini bertujuan agar semua program yang diluncurkan betul-betul menyasar kebutuhan penyandang disabilitas.
Dengan data yang benar-benar valid dan dapat diakses, harapannya adalah memfasilitasi penyandang disabilitas dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan pekerjaan. Transformasi tersebut diharapkan dapat menjadikan program pembangunan lebih inklusif dan berkelanjutan.
Rerie, sapaan akrab Lestari, menutup harapannya dengan keyakinan bahwa dengan data yang akurat, program-program yang dirancang di masa depan akan mengakomodasi berbagai kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan dampak yang signifikan. Hal ini menjadi langkah penting untuk memajukan kualitas hidup mereka di Indonesia.