Suzuki Motor Corporation telah mencetak prestasi penting dengan memulai ekspor mobil listrik pertamanya, yang dikenal sebagai e Vitara, ke 12 negara dari India. Peluncuran ini dilakukan di Pabrik Gujarat, tempat produksi mobil tersebut, dan disaksikan oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah setempat serta staf dari perusahaan Jepang itu.
Acara ini dihadiri oleh Presiden dan Direktur Perwakilan Suzuki, Toshihiro Suzuki, yang menyatakan kebanggaannya dengan hadirnya Perdana Menteri dalam seremonial tersebut. Menurutnya, hal ini menandai momen bersejarah bagi perusahaan dan juga bagi industri otomotif di India.
Dalam upacara tersebut, lebih dari 2.900 unit e Vitara diekspor ke negara-negara Eropa, termasuk Inggris, Jerman, dan Prancis. Pengiriman ini dilakukan melalui pelabuhan Pipavav di Gujarat, yang menjadi salah satu titik kunci dalam rencana ekspansi Suzuki di pasar global.
Ambisi Suzuki dalam Pasar Mobil Listrik Global
Pihak Suzuki memiliki rencana ambisius untuk mengekspor e Vitara ke 100 negara di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada pasar Eropa dan Jepang. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan penjualan mobil listrik Suzuki di pasar internasional, sekaligus memperkuat komitmen mereka terhadap keberlanjutan.
Di samping itu, Toshihiro Suzuki menegaskan bahwa penggunaan baterai lithium-ion dalam model hybrid mereka adalah bagian dari inisiatif Make in India. Ini menunjukkan bahwa pabrikan tersebut tidak hanya fokus pada eksistensi di pasar, tetapi juga mendukung ekonomi lokal.
Suzuki juga berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan untuk mobilitas hijau, baik di India maupun di seluruh dunia. Dengan kehadirannya selama lebih dari 40 tahun di India, Suzuki bertekad untuk terus berkembang bersama bangsa tersebut.
Strategi Produksi dan Investasi Suzuki di India
Produksi perdana e Vitara dilaporkan dimulai bulan lalu, menjadikan India sebagai pusat global untuk manufaktur mobil listrik Suzuki. Ini adalah langkah strategis yang menempatkan India di garis depan dalam inovasi otomotif, khususnya untuk kendaraan berbasis listrik.
Perusahaan otomotif asal Jepang ini telah mengalokasikan dana sebesar 700 miliar rupee, sekitar Rp131 triliun, untuk mendukung rencana ekspansi mereka dalam lima hingga enam tahun ke depan. Investasi ini akan melibatkan anak usaha mereka, Maruti Suzuki India Limited.
Di Gujarat, Suzuki juga mengoperasikan pabrik di Hansalpur, yang merupakan salah satu fasilitas produksi terbesar di negara tersebut. Pabrik ini diharapkan mampu memproduksi hingga 1 juta unit mobil listrik, yang akan meningkatkan skala operasi dan efisiensi produksi mereka secara keseluruhan.
Peran Suzuki dalam Mobilitas Hijau di India
Suzuki menganggap peran mereka dalam industri otomotif India sangat signifikan, terutama dalam mendukung transisi ke mobilitas hijau. Toshihiro Suzuki menyatakan bahwa komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap visi India dalam hal keberlanjutan adalah hal yang utama.
Melalui teknologi dan inovasi yang mereka kembangkan, Suzuki berusaha untuk menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, yang akan membantu mengurangi jejak karbon di negara tersebut. Ini sejalan dengan inisiatif pemerintah India yang juga mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Kehadiran Suzuki di pasar otomotif India bukan hanya untuk meraih keuntungan, tetapi juga untuk turut serta dalam perubahan yang lebih besar terkait dengan dampak lingkungan. Mereka berkomitmen untuk menjadikan India sebagai model bagi negara lain dalam upaya meningkatkan kelestarian lingkungan.