Toyota telah menjadikan kehadirannya di Indonesia lebih dari lima dekade sebagai bagian penting dalam perkembangan industri otomotif lokal. Dimulai dengan mengimpor produk secara utuh, kini perusahaan ini telah bertransformasi menjadi salah satu pabrik penghasil komponen dan kendaraan terkemuka di Tanah Air.
Selama perjalanan panjang ini, Toyota tidak hanya membangun fasilitas produksi, tetapi juga rantai pasokan yang melibatkan banyak pemasok lokal. Hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Sampai saat ini, Toyota telah mempekerjakan lebih dari 360 ribu staf yang terlibat dalam seluruh proses operasional. Perhatian pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) telah menjadi salah satu pilar utama dalam menciptakan daya saing yang tinggi dan keberlanjutan dalam industri otomotif.
Pendirian Akademi Komunitas Toyota Indonesia sebagai Upaya Pembangunan SDM
Untuk mendukung pengembangan SDM di lingkungannya, Toyota mendirikan Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) di bawah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Sejak AKTI didirikan pada tahun 2015, ribuan lulusan vokasi telah berhasil ditempa untuk menjadi tenaga kerja siap pakai di sektor otomotif.
Lulusan-lulusan ini tidak hanya berhasil mengisi posisi di pabrik Toyota, tetapi juga di jaringan pemasok yang lebih luas. Beberapa di antara mereka bahkan mendapatkan kepercayaan untuk menduduki posisi sebagai pemimpin tim serta penugasan di luar negeri.
Dengan perjalanan yang telah dilalui, AKTI menjadi simbol dukungan terhadap cita-cita pemerintah dalam memperkuat pembangunan SDM di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya terampil, melainkan juga inovatif dan tangguh dalam menghadapi tantangan industri otomotif yang terus berkembang.
Kurikulum dan Program Studi AKTI Menyesuaikan Perkembangan Industri
Bulan ini, AKTI meluluskan angkatan kesembilan yang terdiri dari 70 orang, mencakup lulusan program D2 Tata Operasi Perakitan Roda Empat serta program D1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi. Peluncuran buku perjalanan satu dekade AKTI turut menandai pencapaian penting dalam mendokumentasikan kontribusi akademi ini terhadap pengembangan SDM di bidang otomotif.
Kehadiran AKTI juga sejalan dengan Peraturan Presiden yang mengatur revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia. Program studi yang ditawarkan telah diadaptasi sesuai dengan kemajuan teknologi, dengan fokus pada otomatisasi, robotika, dan kendaraan listrik.
Selain keterampilan teknis, AKTI juga membekali siswa dengan karakter, disiplin, serta filosofi kerja yang mengedepankan integritas dan perbaikan berkelanjutan. Dengan strategi ini, lulusan siap menghadapi tantangan era elektrifikasi dan industri mobilitas rendah emisi.
Transformasi SDM untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa
Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN, menyatakan bahwa upaya peningkatan SDM ini selaras dengan cita-cita pemerintah Indonesia dalam mengembangkan semua aspek terkait SDM. Pemerintah sangat menekankan pada aspek pendidikan, teknologi, kesehatan, dan kesetaraan gender untuk meningkatkan daya saing bangsa secara keseluruhan.
Sejak dibuka, Akademi ini menerima banyak pendaftar, dengan tren peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, jumlah pendaftar meningkat hingga 6.297 orang dengan hanya 64 tempat yang tersedia, menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam program ini.
Mulai dari kurikulum yang semula fokus pada D1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi, AKTI kemudian melakukan perluasan dengan menambah program studi terbaru. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri yang semakin berkembang dan berubah dengan cepat.










